Senin, 22 Juli 2019

Simpanan Bosku Dan Aku

Pekerjaanku adalah seorang supir pribadi yang setiap hari senin sampai sabtu mengantar bosku kemana saja tujuannya sampai mengantarnya ke tujuan yang dirahasiakannya tanpa aku harus turun dari mobil dan hanya disuruh menunggu di dalam mobil. Sebelumnya saya hanya seorang pengangguran yang hidupnya pas-pasan dari menjadi seorang joki di permainan game online.

Namaku adalah Deriando dan masih lajang yang biasa dipanggil dedo oleh teman dekatku sampai sekarang. Pekerjaan sebagai seorang supir sebanarnya tidak kuingini, karena  pekerjaan yang saya lamar di salah satu perusahaan adalah sebagai akunting keuangan yang pada saat itu mencari karyawan. Dan saat saya dipanggil untuk melakukan wawancara, disanalah baru saya diberitahukan bahwasannya lowongan untuk akunting telah ditutup dan hanya sisa lowongan menjadi supir pribadi dari bosku nantinya. Karena supir lama akan keluar dari pekerjaannya akhir bulan nanti.

Sempat terpikir olehku beberapa saat untuk menolak tawaran tersebut, namun pada akhirnya aku terima karena gaji yang diberikan lumayan untuk saya yang hanya hidup sendiri. Pertanyaan demi pertanyaan dilontarkan kepadaku oleh pewawancara untuk mengetahui seputar pendidikanku, kepribadianku, nama jalan yang harus saya ingat, dan sampai menjelaskan alamat rumah bosku yang nantinya mulai mengantarnya ke kantor.

Hari pertama kerja cukup membuatku bingung, karena tidak tahunya apa yang akan saya lakukan setelah mengantar bosku ke kantor. Berdiam di pelataran parkir sambil ngobrol bersama tukang parkir untuk mencari informasi seputar mantan supir apa yang dikerjakan setelah mengantar bosku. Dan dijelaskan kalau mantan supir dulu setelah mengantar bos biasanya duduk di pos satpam kadang di basement parkiran dan kadanag itu biasanya tidak lama, karena bos aktifitasnya super sibuk bisa sampai seharian keluyuran menemui rekan bisnisnya diluar sambil makan siang "ucap abang tukang parkir."

Memang benar apa yang di katakan tukang parkir yang baru kukenal, baru saja bos memasuki kantor dan kini sudah keluar kembali menuju mobil untuk saya antarkan ketempat yang ditujunya. Cukup lama saya menunggunya di tempat yang ditujunya yang kini bosku telah ditunggu oleh beberapa rekannya di lokasi tersebut dan saya masih tetap menunggu di parkiran sambil terkadang mencoba untuk tidur di mobil.

Jam menunjukkan pukul 12 siang, saatnya  jam makan untuk para pegawai kantoran maupun supir kantor. Dikala itu mulailah kebingunanku muncul apakah saya pergi mencari makanan dengan meninggalkan mobil di parkiran dan takutnya nanti dicariin bos. Untung saja handphone ku berbunyi kalau saya disuruh oleh bos saya untuk mencari warteg terdekat agar bisa makan siang karena sehabis itu kami akan langsung menuju Tangerang.

Setiap hari kulalui dengan aktifitas yang sama selama beberapa bulan, Hingga pernah bos meminta agar di antarkan ke salah satu perumahan megah  di daerah Jakarta Utara. Sampai di lokasi depan salah satu rumah yang cukup mewah, saya di suruh untuk memarkirkan mobil di dekat rumah tersebut. Dan sempat saya lihat juga bos berjalan masuk ke dalam setelah gerbang rumah terbuka otomatis. Mungkin sekitar 2 jam penungguanku berakhir setelah bos berjalan ke arah mobil untuk berangkat lagi ke tempat lain.

Seringnya saya mengantar bos ke daerah perumahan tersebut, sampai akhirnya terlihat olehku seorang wanita cantik yang sempat mengantar bosku sampai depan gerbang sambil melambaikan tangan kepada bosku. Dari sana baru kusadari, bahwasannya wanita tersebut adalah simpanan bosku selama ini tanpa diketahui oleh keluarganya dan mungkin hanya aku dan mantan supirnya yang mengetahuinya.

Sepertinya bosku tahu apa yang ada dalam pikiranku sampai dia menjelaskan kalau wanita yang kulihat benar adalah simpanannya sudah hampir 1 tahun lamanya dan saya disuruh untuk tutup mulut jangan sampai rahasia bosku ini menyebar dikalangan keluarganya ataupun kantor dengan imbalan yang bosku berikan berupa gaji tambahan yang ia berikan secara langsung kepadaku tanpa melalui staff bagian keuangan.

Kali ini bosku akan berangkat ke luar negeri untuk menghadiri wisudanya anak perempuan bosku beserta dengan istrinya. Sebelumnya saya sudah di perintahkan kalau nantinya, saya akan tetap masuk kerja untuk mengantar wanita simpanan bosku. Mobilpun siap mengantar bosku beserta istrinya untuk ke bandara dan setibanya di bandara, istri bosku memerintahkan saya untuk membawa pulang mobil ke rumahku agar ada yang memanaskan mobil setiap hari, jadi kuinfokan kalau untuk rumah saya tidak ada garasi parkiran untuk mobil dan langsung saja istri bosku memberikan sejumlah uang kepadaku untuk mencari parkiran dekat rumah ku. Sebenarnya saya sudah diintruksikan oleh sibos kalau sehabis dari bandara langsung menuju ke rumah wanita simpanan bosku sebut saja Evi. Tiba-tiba saya menerima pesan singkat dari bosku yang berisi no tlpn evi dan saya disuruh menyimpan uang pemberian dari istri bosku sebagai ongkos pulang perginya saat saya masuk kerja dan pulang kerja, karena motor yang bisa saya gunakan berada dirumah bos yang saat ini sedang kosong penghuninya.

Setelah sampai di rumah Evi, sempat kusapa dengan Bu Evi dan Evi nya langsung cemberut sambil mengatakan "jangan panggil saya Ibu Evi kesannya ketuaan, panggil saja Evi." Maka dari itu seterusnya saya hanya memanggil namanya saja dan keakraban kami pun lambat laun semakin dekat dengan setiap harinya kuantar ke mall dan ke tempat perawatan tubuh.

Evi sering mengajakku berbicara saat berada di dalam mobil, sampai curhatan hatinya juga pernah dia katakan keluar dan kenapa bisa sampai dia menjadi simpanan bosku. Evi mengatakan kalau sebelumnya ia pernah bekerja di salah satu perusahaan yang bergerak di bidang otomotif, dimana Evi bekerja sebagai Sales Promotion Girl (SPG) yang hanya bertahan 5 bulan saja. Saat pameran otomotif bosku datang menghampiri Evi untuk di minta jelaskan produk yang sedang di pamerkan dan sempat bosku juga meminta kontak telepon Evi. Setelah dari itu lah bosku sudah dekat dengan Evi hingga sampai ditawarkan menjadi wanita simpanan bosku.

Saat perjalanan pulang menuju rumah Evi, hujan turun dengan derasnya sehingga menyebabkan kemacetan yang panjang yang masih sempat kulihat kaca depan ku yang memantul kalau Evi sedang tidur tanpa sadar dengan kancing baju kemejanya terbuka yang memperlihatkan bh. Memang lumayan besar payudara Evi yang terbalut bh berwarna hitamnya dan mungkin itu yang memikat bosku selain cantik dan seksi. Akhirnya tiba juga sampai rumah Evi dengan hujan lebat masih mengguyur seluruh Jakarta waktu itu. Saya menunggu cukup lama di teras rumah sambil bermain game, sedangkan Evi sudah berada di dalam rumah sendirian tanpa ada pembantu rumah tangga. Karena pembantu rumah tangga akan datang setiap hari minggu pagi untuk membersihkan rumah.

Evi pun keluar dari dalam karena memastikan apakah saya sudah pulang dengan keadaan hujan lebat atau tidak dan dilihatnya saya masih duduk di teras sambil bermain game online, maka di persilahkannya saya untuk menunggu di dalam rumah sambil dibuatkan secangkir teh hangat darinya. Percakapan pun dimulai sampai pernah saya tanyakan berapa banyak uang yang bosku berikan setiap bulannya dan di jawab Evi bahwasannya apabila ia membutuhkan uang maka langsung bosku mentransfer sesuai jumlah yang ia inginkan. Terkadang beberapa hari saja bisa mencapai 50 juta sekali minta dan kutanyakan lagi uang yang didapatkan dari bosku untuk keperluan apa saja sambil di jawab Evi "Ada deh" setelah itu dijawabnya digunakan untuk membuka usaha butik dengan teman dekatnya dan digunakan untuk membeli apartment di Jakarta. Katanya suatu saat dia dan bosku akan berpisah makanya uang yang bosku berikan benar-benar digunakannya sebaik mungkin.

Muncul pertanyaan dari Evi apakah saya sudah berumah tangga atau belum dan saya jawab bahwasannya masih lajang tanpa adanya seorang pacar. "boleh donk aku jadi pacar kamu?" tanya Evi yang seperti sudah mulai bosan dengan bosku, "boleh kalau Evi mau" jawabku sambil kembali bertanya kenapa kok sampai mau menjadi pacar seorang supir dan rupanya dia kesepian setiap malam tidur sendirian tanpa ada yang menemani.

Akhirnya hujan mulai redah, saya berpamitan untuk pulang kepada Evi dan dia menganjurkan saya untuk menginap dirumahnya sambil melanjutkan obrolan sebelumnya. Rupanya di mobil dia sengaja membuka kancing bajunya hanya untuk memancing saya, kata Evi. Baiklah...! karena kita saling membutuhkan, maka langsung kudekap Evi sambil berciuman kami berdua seperti dimabuk asmara tanpa hentinya ciuman saya dan Evi saling menyerang. Hingga Evi kini mulai meraba-raba anuku sambil memasukan tangannya kedalam celana dalamku. Gerakan lembut tangan Evi tidak berhenti dengan anuku saja, tapi kali ini dia membuka celanaku sambil terus berciuman denganku. Dan tangannya mulai mengocoki anuku yang sudah keras. Akhirnya saya bisa melihat dengan jelas buah dadanya beserta putingnya yang mengeras. Kocokan demi kocokan dan kuluman anuku pun terus berlanjut ke mulut Evi yang seperti menjilati permen lollipop tanpa henti. Kini Evi memerintahku untuk memainkan anunya yang masih kering dengan lidahku. Mulailah jilatan lidahku ke anu Evi tanpa berhenti dan ini kupelajari dari film wik wik yang ada di handphone ku. Evi cukup puas akan jilatanku ini dan kini dia menginginkan anunya untuk di tancapkan masuk dengan anuku karena Evi sudah tidak tahan dengan anuku yang mengeras hebat. Perlahan kepala anuku arahkan ke anunya dan mulai  masuk kedalam sambil dorongan keluar masuk ku gerakkan berulang kali hingga cairanku kukeluarkan di sekitaran anunya karena takut kalau nantinya Evi mengalami kehamilan.

Dari kejadian ini juga, aku dan Evi sempat pacaran selama satu tahunan tanpa sepengetahuan bosku hingga kami memutuskan untuk bepisah. Karena Evi ingin benar mengelola bisnisnya setelah berpisah dengan bosku dan aku. Sedangkan saya mendapatkan pekerjaan baru di Malaysia sebagai staff akunting yang kali ini sesuai dengan jurusan yang saya geluti di bangku perkuliahan.








Tidak ada komentar:

Posting Komentar