Sabtu, 13 Juli 2019

Pengalaman Bercinta Tanpa Diduga Part 4

Kali ini pembahasan yang akan aku sajikan adalah seputar pekerjaan yang telah kudapati dari tawaran teman, yang dimana perusahaan tempat ia bekerja memerlukan karyawan bagian marketing, maka aku coba untuk melamar pekerjaan tersebut setelah interview dan diterima berkerja oleh manager marketing di perusahaan tersebut. Manager marketingnya seorang wanita yang cukup menarik mataku yang terus memandang wajahnya yang cantik dengan postur tubuh bak model pakaian dalam wanita.

Setelah bekerja diperusahaan tersebut, aku sering menemani managerku untuk bertemu dengan kolega bisnis kami, diperkenalkan setiap kolega-kolega bisnis itu kepada ku. Sampai suatu saat setelah kami baru bertemu dengan koleganya yang berasal dari negara tetangga di salah satu hotel ternama, aku dan managerku sebut saja namanya Mia (nama samaran) menuju lobby hotel dan disuruhnya diriku untuk menunggu di lobby sedangkan dia berjalan menuju meja recepsionis. Awalnya perasaan ini hanya biasa-biasa saja sampai ia memanggil diriku dan aku berjalan menghampirinya sambil kulihat ia memegang sebuah kunci berbentuk kartu yang biasanya dipakai untuk membuka pintu kamar hotel. Dengan nada pura-pura bego kutanyakan saat kami berdua di dalam lift "Bu, kenapa kita balik lagi ke dalam hotel,? apakah ada yang ketinggalan?" dengan senyuman kecil dia menjawabku dan semakin membuat jantungku berdetak dengan cepat seperti lagu rock n roll.

oke baiklah, kita sudah berada didepan pintu kamar hotel dan Mia membuka pintu dengan kartu yang di pegangnya sambil sebelah tangannya memegang tas bercorak kecoklatan. Aku dipersilahkan masuk dengan pandangan rada sedikit bengong dan timbul berbagai pertanyaan dalam pikiranku tanpa kusadari. Rupanya dia memesan kamar ini untuk kolega lain yang nantinya akan datang ke Jakarta dan Mia memesan terlebih dahulu agar mempermudah kolega kami nantinya tanpa harus melakukan check in kembali. Mia mengajak ku beristirahat sebentar sambil membahas pekerjaan kami dengan posisi saya duduk di sofa dan Mia duduk di atas ranjang sambil posisi kedua kakinya disilangkan. Masih terngiang di pikiranku busana yang dipakainya saat itu berwarna putih kemeja slim fit untuk wanita kantoran dengan 2 kancing bagian atas tidak dikaitkan dan dipadukan dengan celana panjang keabua-abuan ketat yang menonjolkan bagian bokongnya yang padat.

Obrolan pun mulai ke sedikit nyentrik yang dimulai dari Mia dengan bertanya padaku apakah aku sudah menikah karena dia melihat cincin yang kupakai saat itu, dengan jawaban belum yang kuberikan padanya. Secara spontan dia berkata "masih bisa donk" dengan lirik yang sedikit manja. Aku tau sekarang pembicaraan kami sudah menuju ke dunia persilatan badan yang mungkin terjadi atau tidaknya. Karena Mia adalah atasanku dan biasanya ia tidak banyak berbicara dengan karayawan yang lain dan lebih sering saat dikantor Mia biasanya ngobrol tentang seputar pekerjaan kantor saja.

Kini posisi duduk ku telah berpindah disebelah Mia yang diperintahkan untuk duduk bersebelahan sambil ngobrol hal kedewasaan. Tanpa bertanya padaku langsung di sandarkan kepalanya diatas pundakku saat itu. Aroma yang wangi kucium dari rambutnya saat bersandar dipundakku sehingga membangkitkan gairahku, ohh iya.. saat itu rambut Mia diwarnai agak kuning keemasan trend warna rambut masa itu. Sambil mengelus pahaku, perasaanku ini mulai berpikir apakah ini benar terjadi bahwasannya aku ini digoda oleh atasanku seperti di film-film yang sering kutonton?.

Whatever lah ya,,, gak mau mikir lagi tanpa babibu langsung kudekap sambil kuarahkan posisinya sudah berada di atas pangkuanku dengan kami saling membalas lumatan bibir. Lidahnya sangat mahir bermain dengan lidahku sampai kewalahan yang kuterima saat lidahnya berputar didalam mulut ku, kancing bajunya sudah kubuka satu-persatu dengan cepat sambil dia menggesekkan bokong ke penisku yang masih berbalut celana panjang dan bisa kurasakan kalau saat itu penisku mulai mengeras. Kini Mia sudah bertelanjang dada dan pemandangan yang kulihat sungguh luar biasa, dengan badan yang langsing dan dada yang bulat keras seperti mangkok bakso dengan puting yang masih berwarna pink muda. Kini mulutku sudah bermain dengan dadanya sambil kuhisap puting yang sudah mengeras dan kumainkan dengan lidah. Tak mau kalah, Mia perlahan-lahan menaikan arah kecupannya ke arah telingaku dengan menjilati daun telingaku dan lidah yang mencoba masuk ke lubang telingaku. Kedua tanganku masih sibuk sampai kuarahkan tanganku ke kancing celananya dan membuka sleting celana Mia yang kini hanya dilucutin saja dengan kubanting tubuhnya ke atas ranjang empuk milik kami berdua dan kubuka celana panjang Mia. Kini hanya terbalut celana dalam model G-string yang tidak pernah dipakai Yuni maupun Trisna. Tak lupa akupun melepas semua pakaianku dan posisi yang kuambil adalah menindih badan Mia dengan posisi kepala berada di lehernya tanpa menunggu lama kecupan dan jilatan kumainkan di area leher Mia sambil tangan dan jariku mulai mengontrol vagina Mia dimana bulu jembut Mia dia cukur berbentuk segitiga dan jariku mulai kumasukkan ke dalam lubangnya. Sontak Mia terkejut keasikan saat jariku menyentuh area G-spot miliknya sambil dia meliuk-liuk kan badannya nya seperti ular kepanasan. Gesekkan demi gesekkan jariku berulang-ulang masuk keluar di liang vagina nya sampai kurasakan cairan vaginanya sudah membasahi bibir vaginanya saatnya posisi kepala ku harus berada di selangkangannya kali ini. Dan mulailah dari awal jilatan di area pahanya sampai jilatan di selangkangannya kulakukan sampai lubang vagina ku masukan lidahku. Bertubi-tubi serangan yang kulakukan sampai kulihat Mia bergetar hingga ia mengangkat badannya karena jilatan kulakukan di area klitoris Mia. Hingga Mia kini mendorong kepala ku untuk tidak jauh dari area tersebut terus kumainkan hingga ia mendesah dan berkata " jangan berhenti " dengan suara lembutnya.

Mia pun mengangkat selangkangan nya dengan bertumpu kedua kakinya dan posisi kepalaku sedikit terangkat , tanpa kuhentikan dan kutambahkan kecepatan bermainku hingga getaran tubuh Mia kembali lagi sebagai pertanda ia akan sampai kepuncak. Benar perkiraan ku, Mia kini menyamburkan cairan hingga sempat mengenai wajahku dengan diiringi kejangan badannya yang hebat sampai cairan kewanitaannya berhenti. Baru kali itu , aku melihat cairan wanita yang menyembur keluar seperti air pancuran yang terletak di Bundaran HI.

Penisku sudah memberikan respon ke otak ku, tapi aku tidak mau permainan ini usai maka aku biarkan Mia beristirahat terlebih dahulu sambil kuarahkan penisku ke arah mulutnya. Ia pun tau kemauan ku dan mulai mengulum penisku dengan speed yang lambat, karna kutahu Mia mulai lemas dengan permainan yang kuberikan. sedotan dan kuluman yang kurasakan sangat nikmat sampai Mia mengelus-elus area selangkangan ku dan terkadang mencoba lidahnya untuk masuk di daerah analku.

Kulihat Mia sepertinya menambahkan sedikit demi sedikit kecepatan kulumannya yang kali ini disedot sampai masuk ke tenggorokannya berulang kali. Kini saatnya penisku masuk ke vagina Mia, dengan gaya Missionary dan kuganjalkan bantal di pinggang Mia agar ia kembali bisa mencapai klimaks kembali. Dorongan demi dorongan perlahan kulakukan sambil kedua tanganku meremas kencang dadanya yang keras. Terus menerus gesekkan diarea vagina Mia, terlihat kalau Mia sudah menikmati kembali olahraga yang kami lakukan ini dengan mata tertutup dan gigitan manja dibibir Mia yang ia lakukan sendiri sambil memegang tanganku yang pada saat itu meremas dadanya. Ia terus memegang tanganku dan digenggam dengan kuat sebagai isyarat kalau remasan dada yang kulakukan harus semakin kuat dan bertambah kecepatannya sampai kurasakan kembali cairan hangat yang membasahi batang penisku yang tetap bermain di vagina Mia, tanpa berhenti kutahu Mia kembali orgasme kedua kalinya sedangkan aku masih menunggu waktu penyemprotan ini berlangsung maka kecepatan terus ditingkatkan dan sambil kubisikkan kepada Mia "bolehkah aku menyemprot kedalam cairan mani ku ini?" dan dibalas dengan anggukkan kepala Mia saja.

Akhirnya puncak penyemprotan pun tiba dan kulakukan sesuai yang kumau dengan membanjiri lubang vagina Mia. Kubiarkan penisku tetap menancap divagina Mia karena kehangatan didalam vagina nya masih terus kurasakan dan sambil tubuhku menindih tubuh lemas Mia dengan nafasnya yang tersengah-sengah. Setelah beberapa menit, Penisku mulai kukeluarkan dengan perlahan setelah itu kami berdua terbujur diatas ranjang hotel.

Sekitar sejam kami beristirahat, aku dibagunkan Mia sambil jarinya menyentuh lembut bibirku sampai turun ke dadaku yang berbidang dan kulihat posisi Mia berada disampingku dengan kepalanya bertumbuh di tangan kirinya sambil berbaring menyamping, tetap kurasakan aroma yang wangi dari sekujur tubuhnya dan rambutnya. Tersadar diriku akan semprotan mani yang kulakukan padanya sampai timbul satu pertanyaan padanya "apakah kamu mengalami masa subur?" Mia menjawab "Justru aku tidak dalam masa subur sehingga mau ngelakuin hubungan seks ini."

Jam usai kerjapun sudah mendekati, aku dan Mia bersiap-siap untuk kembali ke kantor, karena Mia masih memiliki pekerjaan yang harus diselesaikan. Berdua kami mandi bersama dan aku masih memandang kagum akan tubuh Mia yang hampir mendekati sempurna, sungguh mulus dan lembut kulit Mia saat kusentuh. Saat ia membersihkan penisku, rasanya ingin kumulai kembali permainan seru dengan nya, karena waktu sudah berkata tidak, maka ku urung kan niatku ini. Karna Mia kulihat bergegas sudah mengeringkan badannya setelah membersihkan penisku dan bersiap-siap untuk kembali ke kantor.

Kami mulai menuju turun ke lobby hotel dan kudampingi Mia menuju ke receptionist untuk mengembalikan kunci sambil Mia menitip pesan untuk membereskan ranjang yang berantakan serta mengganti handuk yang kami pakai dan menitipkan kunci untuk kolega kami nantinya yang akan menginap selama beberapa hari.

Sambil menunggu jemputan dari mobil kantor, aku dan Mia sempat berbincang-bincang kembali seputar pekerjaan. Dan Mia sempat berkata agar kejadian ini tidak tersebar di kalangan kantor dan harus dirahasiakan demi kelancaran perkerjaan kami. Setelah sampai di area parkiran kantor, Mia menyuruhku untuk pulang terlebih dahulu dan untuk laporan pekerjaan nanti akan diurus oleh dirinya.

Dengan langkah bahagia menuju mobil ku yang terparkir rapi, tiba-tiba dari kejauhan terlihat teman ku yang sebelumnya menawarkan pekerjaan kepada saya, karena ia juga akan menuju ke mobil nya yang terparkir persis di samping mobil saya. Sambil ngobrol-ngobrol tentang gimana kerjaan saya apakah cocok atau tidak. Dan juga dijelaskan bahwasannya sebelum saya ditawarkan pekerjaan ini, sudah banyak pelamar yang ditolak oleh Mia biarpun memiliki pengalaman dibagian marketing. Ohh iy...temanku ini bekerja di perusahaan yang sama dengan ku dan ia berada di bagian mengurus keuangan perusahaan, jadi keluar masuknya uang perusahaan harus melalui pengecekan oleh divisinya terlebih dahulu.

Mobilku mulai berjalan meninggalkan area perkantoran dan kuarahkan untuk menuju ke kantor tempat Yuni bekerja, Yuni minta dijemput karena mobilnya yang biasa dikendarainnya mengalami kerusakan dan saat ini berada di bengkel karena ditabrak oleh tetangga yang baru saja belajar menyetir mobil di area perumahannya. Tiba dirumah Yuni, sayapun balik menuju kerumah untuk beristirahat karna macetnya jalan ibukota biasanya perjalanan sampai kerumah memakan waktu sekitar hampir dua jam.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar