Selasa, 30 Juli 2019

Pengalaman Bercinta Tanpa Diduga Part 8

Kami berdua hanya 2 hari saja menginap di kota bangkok danakan melanjutkan liburan kami masih di negara Thailand. Yakni kini tujuan kami berdua adalah mengunjungi daerah phuket untuk menikmati suasana pantai. Di phuket banyak turis buleg yang lebih banyak menghabiskan waktu mereka di tepi pantai sambil berjemur untuk menggelapkan badan agar terlihat eksotik. menurut orang buleg, phuket merupakan daerah yang indah akan batu karangnya dan kaya akan hiburan malam yang sangat murah bagi mereka.

Suasana diphuket sangat tenang dan hening hanya mendengarkan suara ombak yang menyapu pasir pantai. Kini aku dan Mia sudah berada di hotel berbintang dan siap-siap untuk melanjutkan liburan kami berdua dengan berkeliling di sekitar pantai, setelah meletakkan koper dan ransel yang kubawa. Didepan hotel, Mia sempat mengajakku untuk meyewa motor agar kami bisa berkeliling dan menjangkau tempat yang lebih jauh untuk perjalanan kami. Mia ingin aku membawanya berkeliling dengan motor gede yang biasa di bawa orang-orang buleg. Langsung kusewakan selama beberapa hari tanpa menawar lagi biaya perharinya. Mia sangat bahagia saat berkeliling di daerah wisata phuket dengan menaiki motor saat itu.

Sampai malam kami berkeliling dan sekitar jam 8 baru kami kembali ke hotel untuk beristirahat melepaskan lelah dari perjalanan mengunjungi lokasi wisata. Setelah beristirahat dan mandi, Mia mengajakku menuju ketempat pijat salah satu fasilitas yang disediakan oleh pihak hotel untuk tamu dan tentunya harus bayar juga. Sebelum pemijatan, aku dan mia diarahkan untuk mengganti pakainan kami dengan memakai pakaian yang sudah mereka sediakan. Mia menyuruhku untuk membuka semuanya pakaianku hingga memperlihatkan batangku sambil dielus-elus Mia dan berkata "nanti habis ini kita main-main ya dedek kecilku."

Pijatan mulai dilakukan selama 1 jam lamanya oleh terapis pijat yang mahir mencari titik yang menimbulkan kecapekan sampai urat sekitar area terlarangku juga di pijat. Karena saat itu aku tidak memakai celana dalam, maka dedek kecilpun bangun menegang keras seperti ingin dipijat juga. Kulihat Mia menikmati pijatan sambil memejamkan matanya dan sedangkan aku gelisah menahan pijatan yang mengarah ke daerah vitalku. Terkadang terapisnya juga memegang batangku dengan sengaja mungkin ingin memancing hasratku bercumbu dengannya.

satu jam pijatan telah usai, aku dan Mia menuju kamar hotel tapi sebelumnya kami singgah ke bagian  resepsionis untuk memesan wine untuk di minum dikamar hotel. Akhirnya wine diantarkan kekamar kami, dan kami minum dibalkon sambil merasakan hembusan angin pantai yang sejuk. Mia kulihat mukanya mulai memerah dengan tatapan matanya yang nakal mengarah ke batanganku. Mia kini berada di pangkuanku sambil aku peluk dari belakang memainkan puting dadanya perlahan-lahan. Hingga kecupanku layangkan kebagian lehernya yang wangi dengan parfum khas yang sering digunakannya.

Badan kami terasa sangat panas karena efek dari minuman yang kami teguk beberapa gelas saja, dan kini kami sudah berada diatas ranjang untuk saling merangsanag satu sama lain tanpa henti. Memang beda sensasi yang kudapatkan kali ini bercinta dengan keadaan sedikit mabuk dan tanpa mabuk. Batangku kini lebih cepat mengeras dan urat batangku juga lebih menonjol dari biasanya apabila dalam keadaan normal. Kulihat Mia terangsang hebat dalam keadaan mabuk, hanya kecupan saja sudah membuatnya tidak tahan lagi untuk ditusuk batangannku.

Tangannya sudah masuk kearea V Mia sambil dimainkan kedalam lubangnya, sedangkan aku masih menikmati badan Mia dari atas hingga bawah ujung kakinya terus merasakan kecupan bibirku. Kini Mia memintaku untuk mengarahkan batangku masuk kedalam mulutnya sambil dikocok terus menerus dan langsung diarahkannya masuk ke lubang V Mia yang sudah basah akan sentuhan tangannya sendiri. Lama hubungan badan ini kami lakukan tidak seperti biasanya sampai-sampai Mia 2 kali merasakan orgasme yang membanjiri danmengalir dari Vnya Mia. gesekan tetap kulakukan walaupun Mia kulihat sudah terbujur kaku kali ini, karena aku masih belum merasakan orgasme yang merespon ke otakku. Kini aku mencari posisi yang pas untuk orgasmeku kali ini, dengan posisi aku memeluk satu kaki Mia dan posisi Mia tidur menyamping sambil merasakan lontaran gesekan keluar masuk batangku. Akhirnya perasaan aku mulai merasakan ada sesuatu yang akan menyerang keluar dari batanganku dan ingin menyembur keluar ke lubang V Mia tanpa bisa di kontrol lagi maka langsung saja keluar membasahi liang V Mia yang sangat hangat tidak seperti biasanya.

Bersambung...


Senin, 22 Juli 2019

Simpanan Bosku Dan Aku

Pekerjaanku adalah seorang supir pribadi yang setiap hari senin sampai sabtu mengantar bosku kemana saja tujuannya sampai mengantarnya ke tujuan yang dirahasiakannya tanpa aku harus turun dari mobil dan hanya disuruh menunggu di dalam mobil. Sebelumnya saya hanya seorang pengangguran yang hidupnya pas-pasan dari menjadi seorang joki di permainan game online.

Namaku adalah Deriando dan masih lajang yang biasa dipanggil dedo oleh teman dekatku sampai sekarang. Pekerjaan sebagai seorang supir sebanarnya tidak kuingini, karena  pekerjaan yang saya lamar di salah satu perusahaan adalah sebagai akunting keuangan yang pada saat itu mencari karyawan. Dan saat saya dipanggil untuk melakukan wawancara, disanalah baru saya diberitahukan bahwasannya lowongan untuk akunting telah ditutup dan hanya sisa lowongan menjadi supir pribadi dari bosku nantinya. Karena supir lama akan keluar dari pekerjaannya akhir bulan nanti.

Sempat terpikir olehku beberapa saat untuk menolak tawaran tersebut, namun pada akhirnya aku terima karena gaji yang diberikan lumayan untuk saya yang hanya hidup sendiri. Pertanyaan demi pertanyaan dilontarkan kepadaku oleh pewawancara untuk mengetahui seputar pendidikanku, kepribadianku, nama jalan yang harus saya ingat, dan sampai menjelaskan alamat rumah bosku yang nantinya mulai mengantarnya ke kantor.

Hari pertama kerja cukup membuatku bingung, karena tidak tahunya apa yang akan saya lakukan setelah mengantar bosku ke kantor. Berdiam di pelataran parkir sambil ngobrol bersama tukang parkir untuk mencari informasi seputar mantan supir apa yang dikerjakan setelah mengantar bosku. Dan dijelaskan kalau mantan supir dulu setelah mengantar bos biasanya duduk di pos satpam kadang di basement parkiran dan kadanag itu biasanya tidak lama, karena bos aktifitasnya super sibuk bisa sampai seharian keluyuran menemui rekan bisnisnya diluar sambil makan siang "ucap abang tukang parkir."

Memang benar apa yang di katakan tukang parkir yang baru kukenal, baru saja bos memasuki kantor dan kini sudah keluar kembali menuju mobil untuk saya antarkan ketempat yang ditujunya. Cukup lama saya menunggunya di tempat yang ditujunya yang kini bosku telah ditunggu oleh beberapa rekannya di lokasi tersebut dan saya masih tetap menunggu di parkiran sambil terkadang mencoba untuk tidur di mobil.

Jam menunjukkan pukul 12 siang, saatnya  jam makan untuk para pegawai kantoran maupun supir kantor. Dikala itu mulailah kebingunanku muncul apakah saya pergi mencari makanan dengan meninggalkan mobil di parkiran dan takutnya nanti dicariin bos. Untung saja handphone ku berbunyi kalau saya disuruh oleh bos saya untuk mencari warteg terdekat agar bisa makan siang karena sehabis itu kami akan langsung menuju Tangerang.

Setiap hari kulalui dengan aktifitas yang sama selama beberapa bulan, Hingga pernah bos meminta agar di antarkan ke salah satu perumahan megah  di daerah Jakarta Utara. Sampai di lokasi depan salah satu rumah yang cukup mewah, saya di suruh untuk memarkirkan mobil di dekat rumah tersebut. Dan sempat saya lihat juga bos berjalan masuk ke dalam setelah gerbang rumah terbuka otomatis. Mungkin sekitar 2 jam penungguanku berakhir setelah bos berjalan ke arah mobil untuk berangkat lagi ke tempat lain.

Seringnya saya mengantar bos ke daerah perumahan tersebut, sampai akhirnya terlihat olehku seorang wanita cantik yang sempat mengantar bosku sampai depan gerbang sambil melambaikan tangan kepada bosku. Dari sana baru kusadari, bahwasannya wanita tersebut adalah simpanan bosku selama ini tanpa diketahui oleh keluarganya dan mungkin hanya aku dan mantan supirnya yang mengetahuinya.

Sepertinya bosku tahu apa yang ada dalam pikiranku sampai dia menjelaskan kalau wanita yang kulihat benar adalah simpanannya sudah hampir 1 tahun lamanya dan saya disuruh untuk tutup mulut jangan sampai rahasia bosku ini menyebar dikalangan keluarganya ataupun kantor dengan imbalan yang bosku berikan berupa gaji tambahan yang ia berikan secara langsung kepadaku tanpa melalui staff bagian keuangan.

Kali ini bosku akan berangkat ke luar negeri untuk menghadiri wisudanya anak perempuan bosku beserta dengan istrinya. Sebelumnya saya sudah di perintahkan kalau nantinya, saya akan tetap masuk kerja untuk mengantar wanita simpanan bosku. Mobilpun siap mengantar bosku beserta istrinya untuk ke bandara dan setibanya di bandara, istri bosku memerintahkan saya untuk membawa pulang mobil ke rumahku agar ada yang memanaskan mobil setiap hari, jadi kuinfokan kalau untuk rumah saya tidak ada garasi parkiran untuk mobil dan langsung saja istri bosku memberikan sejumlah uang kepadaku untuk mencari parkiran dekat rumah ku. Sebenarnya saya sudah diintruksikan oleh sibos kalau sehabis dari bandara langsung menuju ke rumah wanita simpanan bosku sebut saja Evi. Tiba-tiba saya menerima pesan singkat dari bosku yang berisi no tlpn evi dan saya disuruh menyimpan uang pemberian dari istri bosku sebagai ongkos pulang perginya saat saya masuk kerja dan pulang kerja, karena motor yang bisa saya gunakan berada dirumah bos yang saat ini sedang kosong penghuninya.

Setelah sampai di rumah Evi, sempat kusapa dengan Bu Evi dan Evi nya langsung cemberut sambil mengatakan "jangan panggil saya Ibu Evi kesannya ketuaan, panggil saja Evi." Maka dari itu seterusnya saya hanya memanggil namanya saja dan keakraban kami pun lambat laun semakin dekat dengan setiap harinya kuantar ke mall dan ke tempat perawatan tubuh.

Evi sering mengajakku berbicara saat berada di dalam mobil, sampai curhatan hatinya juga pernah dia katakan keluar dan kenapa bisa sampai dia menjadi simpanan bosku. Evi mengatakan kalau sebelumnya ia pernah bekerja di salah satu perusahaan yang bergerak di bidang otomotif, dimana Evi bekerja sebagai Sales Promotion Girl (SPG) yang hanya bertahan 5 bulan saja. Saat pameran otomotif bosku datang menghampiri Evi untuk di minta jelaskan produk yang sedang di pamerkan dan sempat bosku juga meminta kontak telepon Evi. Setelah dari itu lah bosku sudah dekat dengan Evi hingga sampai ditawarkan menjadi wanita simpanan bosku.

Saat perjalanan pulang menuju rumah Evi, hujan turun dengan derasnya sehingga menyebabkan kemacetan yang panjang yang masih sempat kulihat kaca depan ku yang memantul kalau Evi sedang tidur tanpa sadar dengan kancing baju kemejanya terbuka yang memperlihatkan bh. Memang lumayan besar payudara Evi yang terbalut bh berwarna hitamnya dan mungkin itu yang memikat bosku selain cantik dan seksi. Akhirnya tiba juga sampai rumah Evi dengan hujan lebat masih mengguyur seluruh Jakarta waktu itu. Saya menunggu cukup lama di teras rumah sambil bermain game, sedangkan Evi sudah berada di dalam rumah sendirian tanpa ada pembantu rumah tangga. Karena pembantu rumah tangga akan datang setiap hari minggu pagi untuk membersihkan rumah.

Evi pun keluar dari dalam karena memastikan apakah saya sudah pulang dengan keadaan hujan lebat atau tidak dan dilihatnya saya masih duduk di teras sambil bermain game online, maka di persilahkannya saya untuk menunggu di dalam rumah sambil dibuatkan secangkir teh hangat darinya. Percakapan pun dimulai sampai pernah saya tanyakan berapa banyak uang yang bosku berikan setiap bulannya dan di jawab Evi bahwasannya apabila ia membutuhkan uang maka langsung bosku mentransfer sesuai jumlah yang ia inginkan. Terkadang beberapa hari saja bisa mencapai 50 juta sekali minta dan kutanyakan lagi uang yang didapatkan dari bosku untuk keperluan apa saja sambil di jawab Evi "Ada deh" setelah itu dijawabnya digunakan untuk membuka usaha butik dengan teman dekatnya dan digunakan untuk membeli apartment di Jakarta. Katanya suatu saat dia dan bosku akan berpisah makanya uang yang bosku berikan benar-benar digunakannya sebaik mungkin.

Muncul pertanyaan dari Evi apakah saya sudah berumah tangga atau belum dan saya jawab bahwasannya masih lajang tanpa adanya seorang pacar. "boleh donk aku jadi pacar kamu?" tanya Evi yang seperti sudah mulai bosan dengan bosku, "boleh kalau Evi mau" jawabku sambil kembali bertanya kenapa kok sampai mau menjadi pacar seorang supir dan rupanya dia kesepian setiap malam tidur sendirian tanpa ada yang menemani.

Akhirnya hujan mulai redah, saya berpamitan untuk pulang kepada Evi dan dia menganjurkan saya untuk menginap dirumahnya sambil melanjutkan obrolan sebelumnya. Rupanya di mobil dia sengaja membuka kancing bajunya hanya untuk memancing saya, kata Evi. Baiklah...! karena kita saling membutuhkan, maka langsung kudekap Evi sambil berciuman kami berdua seperti dimabuk asmara tanpa hentinya ciuman saya dan Evi saling menyerang. Hingga Evi kini mulai meraba-raba anuku sambil memasukan tangannya kedalam celana dalamku. Gerakan lembut tangan Evi tidak berhenti dengan anuku saja, tapi kali ini dia membuka celanaku sambil terus berciuman denganku. Dan tangannya mulai mengocoki anuku yang sudah keras. Akhirnya saya bisa melihat dengan jelas buah dadanya beserta putingnya yang mengeras. Kocokan demi kocokan dan kuluman anuku pun terus berlanjut ke mulut Evi yang seperti menjilati permen lollipop tanpa henti. Kini Evi memerintahku untuk memainkan anunya yang masih kering dengan lidahku. Mulailah jilatan lidahku ke anu Evi tanpa berhenti dan ini kupelajari dari film wik wik yang ada di handphone ku. Evi cukup puas akan jilatanku ini dan kini dia menginginkan anunya untuk di tancapkan masuk dengan anuku karena Evi sudah tidak tahan dengan anuku yang mengeras hebat. Perlahan kepala anuku arahkan ke anunya dan mulai  masuk kedalam sambil dorongan keluar masuk ku gerakkan berulang kali hingga cairanku kukeluarkan di sekitaran anunya karena takut kalau nantinya Evi mengalami kehamilan.

Dari kejadian ini juga, aku dan Evi sempat pacaran selama satu tahunan tanpa sepengetahuan bosku hingga kami memutuskan untuk bepisah. Karena Evi ingin benar mengelola bisnisnya setelah berpisah dengan bosku dan aku. Sedangkan saya mendapatkan pekerjaan baru di Malaysia sebagai staff akunting yang kali ini sesuai dengan jurusan yang saya geluti di bangku perkuliahan.








Jumat, 19 Juli 2019

Pengalaman Bercinta Tanpa Diduga Part 7

Selepas dari acara makan malam kami berdua, aku dan Mia berjalan menuju stasiun BTS (Bangkok Train Station) yang tidak jauh dari lokasi hotel kami. Mia mengajakku pergi ke pub untuk menikmati hiburan malam sambil memesan minuman beralkohol di pub tersebut. Suasana malam hari sungguh ramai dengan banyakny kawula muda yang mengunjungi pub untuk mencari hiburan. Kulihat wajah Mia sudah memerah dan mulai berjalan sempoyongan saat menuju toilet. Sedangkan aku hanya merasa sedikit pusing diakibatkan dari wine yang dipesan kami.

Jam malam sudah menuju ke tengah malam, kuputuskan untuk kembali ke hotel menaiki taksi yang sudah berjejer mengantri penumpang. Kondisi Mia saat itu mabuk berat karena minuman yang dipesan dihabiskan lebih banyak oleh dia tanpa henti. Mia juga tidak sanggup lagi berjalan menuju ke taksi, hanya diriku yang masih sadar dengan kepala sedikit pusing sambil memapah Mia di belakang pundakku menuju ke taksi.

Hingga sampai di kamar hotel, sempat Mia memuntahkan makanan bercampur minuman keras di pundakku. Kutidurkan Mia sambil membasuh mukanya dengan handuk yang telah direndam dengan air hangat agar efek mabuknya bisa berkurang. Mia kini tertidur dengan pulas dan akupun baru membersihkan tubuhku.

Malam itu, aku mencoba untuk memejamkan mataku untuk tidur, namun tetap saja rasa ngantuk ku tidak kunjung hadir merasuki ku. Aku menuju balkon sambil menghubungi Yuni pacarku dengan telepon genggamku, namun Yuni tidak mengangkat teleponku kala itu dikarenakan hari sudah larut. Tiba-tiba Naoko penghuni disebelah kami muncul dari balkon nya sambil memegang bir kalengan ditangannya dan melihat kearah ku. Naoko hanya memakai pakaian dalam wanita dan ditutupi jubah handuknya. Sempat dia menanyakan kami baru pulang darimana dan kuberitahukan kalau kami habis dugem dengan kondisi Mia mabuk berat yang sudah terlelap tidurnya.

Perhatianku tertuju ke bagian bawah Naoko yang dari saat kita berbincang sambil berdiri, gerak-gerik Naoko seperti menyimpan sesuatu dibagian selangkangannya. Obrolan pun ku tutup dengan alasan aku mulai merasakan ngantuk. Saat kurebahkan badanku di ranjang, pintu pemisah antara ruang kamarku dengan sebelah kamar diketok oleh Naoko. Berjalan kuhampiri pintunya dan kubuka, rupanya Naoko sudah tidak memakai handuk jubahnya lagi dan kini hanya memakai dalaman saja. Terungkap sudah diselangkangan Naoko ditaruhnya alat vibrator yang ukuran kecil sambil bergetar diarea vaginanya.

Naoko langsung menarikku ke atas ranjangnya seperti seseorang yang kerasukan makhluk halus, sedangkan pintu kamar tidak aku tutup dengan rapat. Langsung saja Naoko mendekapku diatas ranjang, sempat aku berontak sambil ingin bangun dari ranjangnya, tetapi dia terus mencumbuhiku hingga niat pasrahku akhirnya keluar mengiringi cumbuannya. Kurasakan juga vibrator Naoko bergetar di penisku karena posisi Naoko kini menindih badanku dan vaginanya mengarah ke penisku.

Celana dalamnya kini telah aku plorotin dan vibratornya terus bergetar menancap di kelaminnya. Aku keluarin sambil kumainkan di kelaminnya yang telah basah karena rangsangan getaran dari alat bantu seksnya. Terus terang suara desahan Naoko sangat kencang seperti artis pemain film bokep yang pernah kutonton lewat layar handphone ku. Aku pun tidak berani lama-lama bermain dengan Naoko, takut akan bangunnya Mia dari tidurnya dan mencari diriku yang tidak berada di kamar. Kelihatannya Naoko sudah terangsang hebat dan langsung saja penisku menancap di kemaluannya kini.

Genjotan tanpa henti dengan durasi yang cepat membuat Naoko menaikan volume desahannya mungkin bisa sampai terdengan ke kamar lain, dengan inisiatif sendiri kuarahkan jari tanganku bermain dengan lidahnya sambil di hisap seolah-olah dia menghisap penisku. Akhirnya orgasme sudah mulai kurasakan datang dan ingin keluar menyembur ke vagina Naoko, tapi sempat kucabut dan kuarahkan ke mulut Naoko agar bisa melepaskan dahaganya. Dan Naoko tahu apa maksud kuarahkan penisku ini, kini mulutnya telah dibukakan untuk menampung spermaku yang akan keluar dan benar saja kini mulut Naoko telah dihuni oleh sperma kentalku sambil menjilati kepala penisku hingga ia telan semua sperma dariku.

Melihat ia terbujur lemas, aku langsung meninggalkannya dan menuju ke kamar hotelku dengan mengunci pintu dari arah kamarku. Untung saja Mia tidak bangun dan mencari diriku dikala itu, kalau tidak bisa menjadi masalah besar menurutku. Kuperhatikan Mia masih terlelap dengan tenang tidur nya, dan sebelumnya aku sempat membuka pakaian Mia karena terkena muntahannya. Ia pun tidur hanya mengenakan pakaian dalamnya saja.

Hari menjelang pagi, aku dibangunkan oleh Mia yang sudah rapi untuk pergi menyantap sarapan yang disediakan pihak hotel. Dengan hanya bermodalkan mencuci muka dan menggosok gigi, Kutemenin Mia untuk sarapan. Saat sarapan di satu meja dengan Mia, secara tiba-tiba Naoko muncul dan ingin duduk bersama kami untuk sarapan. Dsana aku tidak berani menatap matanya karena takut akan terbongkarnya kejadian yang terjadi antara kami berdua. Mia mempersilahkan dia untuk duduk dan bergegas aku menyantap sarapanku saat itu. Kulihat Mia sudah selesai sarapan juga, maka kuajak Mia untuk kembali ke kamar dangan meninggalkan Naoko sendiri.

Kecapekan yang melanda aku dan Mia masih terasa, sehingga Mia memutuskan untuk istirahat kembali sampai siang hari baru aktivitas jalan-jalan kami lakukan. Permainan dewasa diantara aku dan Naoko tidak begitu aku nikmati karena ada rasa takut yang membayangi jiwaku. Apabila aku dipergoki oleh Mia yang bangun secara tiba-tiba dan mengetahui keberadaanku berada di kamar Naoko, ntah apa yang akan terjadi saat itu.

Bersambung...


Kamis, 18 Juli 2019

Suster Minta Disuntikin

Nama gw Randi, yang kini memiliki umur 35 tahun dan masih menyandang status jomblo hampir 6 tahun lamanya. Kalau ada ajang jomblo terlama, mungkin gw bisa masuk nominasi ini :p haha. Baik deh langsung saja gw ceritain kejadian yang pernah sengaja gw alami dengan persiapan yang disusun terlebih dahulu.

Beberapa tahun lalu, saat lagi maraknya Psk (lonte) online yang bisa dibooking melalui medsos atau aplikasi tertentu yang sedang booming. Gw orangnya pengen nyoba apa bedanya perek yang di booking langsung ditempatnya apakah sama dengan perek online. Mulai berselancar deh gw ke dunia internet sambil cari-cari yang cocok dan cari informasi sama teman gw juga yang pernah ngebooking perek online.

Dapat juga kontak penyalur perek online yang sudah profesional didunia perperekan, gw diarahin kalau mau lihat foto pereknya buka saja situs mereka, Kata 'bosnya.' banyak bener cewek-ceweknya sampe bingung gw milihnya, ada paket cewek yang bisa dimilih sesuai budget. Masing-masing perek punya kriteria lah pokoknya, akhirnya gw milih paket 3some aj dah mau ngerasaan gimana rasanya dilayani 2 cewek sekaligus. Lokasi gw main, sama harga perek dan situsnya kaga bisa gw nyebutin boskiu, buat jaga privasi gitu.

Setelah gw milih cewek mana yang gw mau dan gw kontak lagi sama bosnya hanya infoin aj kode mereka dan bosnya juga uda tau. Tinggal nentuin lokasiny bermain aj mau di hotel mana atau dirumah katan bosnya. Gw mutusin donk ke hotel, mang berani loe loe pada bawa perek pulang kerumah sambil pamerin ke tetangga..hahhah. Senin siang gw jadwalin buat ketemu sama 2 cewek nakal bookingan gw di salah satu hotel di Jakarta selatan. tapi sebelum ketemu gw, mereka berdua kudu mesti pakai baju suster seksi yang sebelumnya gw pesenin ke bos tu para cewek.

Check in di hotel uda, tinggal nunggu aj tu cewek pada nongol di lobby hotel katanya kalau ud deket hotel, mereka nelponin gw buat nyuruh jemput gitu. Gw cuma mesenin ke resepsionis aj kalau ada 2 org cewek pake baju suster suruh naik aj ke kamar gw. Yoda gw nunggu dalam kamar aj dan tiba-tiba telepon kamar gw bunyi, gw ngangkat rupanya dari pihak resepsionis katanya ada 2 cewek mau ke kamar saya tapi kagak makai baju suster. 'Suruh naik aj mbak itu mereka kok yang gw pesanin tadi ke mbak.' akhirnya tu 2 cewek sekarang didepan pintu gw sambil buka jaket mereka dan baru kelihatan baju suster seksinya.

Sempat kenalin juga gw sama tu 2 cewek, masa mau ngewe kaga kenalan, :p yang 1 namanya Vita dan 1 lagi Cici, 'palingan namanya boongan' gw nyeplos aj dah. Gw tanya lagi mau langsung main atau mau istirahat dl dan jawaban mereka terserah dari kemauan gw maunya kapan main gitu. Karena mereka gw booking 3 jam dari pertama mereka sampai kamar gw berarti jam bookingan sudah dihitung, gw suruh nari striptis aj tu cewek di atas ranjang dan penontonnya gw donk.

Keknya uda mulai panas ni narinya, soalnya tu cewek-cewek uda pada remes-remes dada mereka sambil cipokan lagi. Gw suruh mereka buka baju susternya tapi cuma makai topinya doank sambil mereka nari lagi kembali. Semakin hot tariannya, pistol gw ud mulai bangun ini gara-gara tu cewek.

Gw mulai duduk nih di atas ranjang, posisi kaki ud gw lebarin tinggal otong gw nih nunjuk ke atas minta disepong kali ya. Gw suruh cici sepongin otong gw dan yang satunya lagi jilatin memek temennya. Beda boskiu servisan cewek bokingan di tempat sama bookingan online, lbh jago sepongan online, mungkin uda terlatih kali ya boskiu. Serasa mau copot kepala otong gw sampai merem mata gw disepong sama tu cew. Disepongnya sambil dipegang sama dia posisi mulut kaga henti2 nyedotin kepala otong gw sampai kempot mulutnya. Gantian sekerang cewek yang 1 nya lagi buat sepongin otong gw dan biasa-biasa aj. Gw tanyain donk alasannya,
Gw : Kok sepongan loe biasa-biasa aj vit?
Vita: ntar deh gw nunjukin skill gw itu, nanti loe bakal tau kok
Gw : Ahh...yang bener, tanpa di hiraukan lagi diriku sambil terus diisep otongku.

Kini gw arahin cici buat ngelangkahi gw dengan posisi memeknya tepat di berada didepan mulut gw, dan gw jilatin sampai basah tanpa ampun dah datu gw sodok pakai jari sampai lemes cici kagak tahan sama jari gw. Vita mulai bersiap-siap memasukin otong gw ke memeknya dengan posisi dia berada dibelakang cici yang masih kumainin memekny. nahhhh...mulai ini goyangan Vita terasa otong gw pertama pelan dulu gerakannya kekiri kanan depan belakang, mungkin lagi cari posisi enak kali ya memek Vitanya. Dan mulai gerakan Vita sudah kurasakan sangat dahsyat serasan otongku di pijitin didalam memeknya seperti ada sedotan yang dilakukan memek Vita, tapi ini rasanya sangat lembut pijitan memeknya sampai nge fly gw dibuatnya. Gw pun gak bisa berbuat apa2 kali ini sampai cici gw suruh jilatin dada gw aj sambil gw lihatin Vita yang bergerak seperti menunggang banteng liar dengan otongku yang menancap di mekinya Vita. Sedangkan Cici masih sibuk dengan jilatannya sambil kini mengulum bibirku dengan bermain lidahnya yang super lincah menggerayangi mulutku. Vita terus bergerak melayani otongku dengan memek yang bisa melakukan pijatan dannnnn... akhirnya menyembur maniku kedalam mekinya Vita. Otong dikeluarin dari mekinya Vita sambil dibersihkan oleh Vita dengan jilatan ke otong yang masih basah tercampur dengan cairan mekinya dan maniku. Otong sudah bersih dan sambil Cici memijat area sensitif ku, "ingin diteruskan lagi gak boss?"tanya Cici "lanjut" kataku sambil Cici memijit siotong.

Pijitan Cici langsung tepat ke saraf area otong tanpa harus lama menunggu, kini gw siap menuju pertempuran kembali dengan Cici sudah memasang ancang2 untuk langsung menelan otongku dengan mekinya. Memang kaga diberi ampun dah oleh kedua cewek pecun ini, mereka tau harus gimana muasin customer nya yang berani membayar mereka. Goyangan Cici seperti goyangan penyanyi dangdut yang populer dengan goyangan patah-patah. Sedangkan Vita memberikan sensasi berbeda dengan menjilati sekujur kakiku, sempat terpikir oleh gw "ngesek macem apa ini" setiap sensasi yang diberikan selalu memberikan rasa yang baru.  Puas gw merasa seperti raja firaun yang dientotin pecun2 cakep dengan pelayanan mantul.

"Ci, gw mau nembak ini, kencengin lagi goyangan loe,buruan" teriak gw sambil meremas kuat tetek Cici yang pengen gw lepasin dari tubuhnya dan crot..crot..crot lagi dah sambil Cici pelanin goyangan dan dikedut-kedukan mekinya seperti menghisap maniku langsung dari otong. Otong uda keluar dari meki Cici dan Cici sekerang menumpahkan mani gw diatas perut gw, ntah apalagi yang mau ditunjukkannya kali ini. Anjiiirrrr mekinya bisa nyemburin mani gw yang gw semprot didalam mekinya, edan memang edan ni pecun. Habis tu dijilatin lagi tu mani gw yang dikuarin ke perut gw, sambil dimainin sama dia tu dan ditelan habis dah. Emang doyan peju ni 2 perek sampai kaga ada sisa peju gw ditelan semua.

Sampai dsini aj boskiu, ingat jangan sering main sabun sekali2 modal dikit biar tau rasanya ngewe dengan orang yang berbeda,. nah loe main sama sabun kaga ada enaknya, yang ada loe2 pada merkosa diri sendiri hahaaha...Peaceeeee :p






Rabu, 17 Juli 2019

Pegalaman Bercinta Tanpa Diduga Part 6

Akupun memesan minuman untuk kami berdua dan Mia kutahu minuman favoritnya adalah jus jeruk asli tanpa gula, sedangkan aku lebih ke air mineral. Minuman pun diantar oleh waiters kepadaku dan Mia meminta aku untuk mengantarkan jus jeruknya kepadanya di tepi kolam renang dengan nada manja 'Beb anterin minuman ku donk!' dengan memasang wajah cemberut nan gemes. Setelah itu aku pun berbalik kembali ke kursi santaiku dan secara tiba-tiba wanita di sebelahku menanyakan 'Kalian orang jakarta?' kujawab 'iya' dan rupanya dia adalah wanita berkebangsaan Jepang yang sebelumnya ditugaskan perusahaan untuk mengontrol anak cabang perusahaannya di Jakarta. Dengan bahasa Indonesia yang terbata-bata, wanita ini mencoba berkomunikasi denganku dan rupanya dia tinggal bersebelahan dengan kamar hotel kami. Mia pun menyudahi berenangnya dan ikut nimbrung dalam percakapan. Sebut saja namanya Naoko, Naoko menjelaskan bahwasannya sudah hampir tiga tahun lamanya dia berada di Jakarta dan sekarang berlibur untuk kembali ke negaranya. Jadi memutuskan mengunjungi Bangkok sebelum bertolak ke Jepang. Naoko sering melirik daerah vitalku dan tanpa kutahu masksud lirikannya saat aku dan dia sedang asik ngobrol sebelum Mia menghampiri kami.

Kami pun menyudahi percakapan kami dengan Naoko, aku dan Mia berpamitan untuk kembali ke kamar hotel. Saat di koridor hotel sempat Mia mengucapkan kepadaku 'Awas ya nanti diculik sama cewek Jepang ya' dan langsung kucubit manja pipinya. Setelah sampai ke kamar hotel, Mia menyuruhku agar lekas membereskan diri karena kami berdua akan ke restoran di hotel ini untuk makan malam berdua. Mia saat ini sudah melepaskan bikininya (telanjang) dan akan menuju ke kamar mandi, dan kucegat dia agar untuk tidak menuju ke kamar mandi karena hasrat membara ini mulai berkobar kembali. Namun Mia sempat menghindar lari kesampingku sambil tertawa dan akhirnya mendarat di lenganku sambil kubopong menuju ranjang langsung kubaringkan dan kujilati vaginanya kembali sampai pertahanan Mia rubuh dan kembali Mia orgasme. Saatnya giliranku melepaskan sperma kedalam liang vagina Mia, enjotan pun dimulai dengan sangat kencang hingga menimbulkan suara seperti tepukan ke paha yang keras. Semakin ku genjot, kurasakan semakin hangat vagina Mia sampai ahh...ahh...ahh...Semburan pun terjadi lagi. Mia ohh Mia..sungguh terasa kenikmatan vaginamu bagiku, tak sanggup kuungkapkan dengan kata apapun.

Tiba juga kami berdua direstoran hotel tempat kami menginap tampak ramai penghuni hotel ini untuk makan malam. Sambil melihat menu makanan yang berbagai menu masakan negara dibagian eropa juga ada terpampang makanan ala hidangan negara India. yang kupilih adalah makanan khas Thailand yang cukup terkenal yaitu Sup Tomyam Seafood, favorit aku saat pertama kali diajak oleh orang tua ku menikmati makanan khas Thailand di Jakarta. Sedangkan Mia memilih menu makanan France yang dimana penyebutan nama makanannya bisa membuat lidah anda terkilir.

Sambil menikmati hidangan pilihan masing-masing, sempat Mia menyuruh pelayan mengambil foto kami berdua dari handphone Mia. Katanya untuk kenang-kenangan saat dia rindu dengan diriku nantinya, karena dia tahu aku tidak bisa dimilikinya lagi, apabila aku menikah dengan Yuni. Makan malam kami berdua ini penuh canda dan tawa yang masih kuingat hingga sekarang sambil mengetik artikel tentang kisah perjalanan cintaku yang memenuhi setiap warna yang ada di hidupku.


Bersambung...


Nicole Cewek Pinoyku Yang Seksi

Perkenalkan nama saya adalah Julianto dan sudah memiliki keluarga dengan dikarunia dua orang anak yang lucu. Pengalaman ini ingin ku bagikan kepada para pembaca setia agar larut serta turut merasakan apa yang saya rasakan ketika bekerja di salah satu perusahaan berbasis Game Online yang sedang buming disaat ini.

Awalnya tak kuduga bahwasannya saya bisa sampai ditawarkan bekerja ke luar negeri oleh teman masa kecilku, karena dia mengetahui hampir selama 1 tahun saya tidak memiliki pekerjaan tetap. Tentu saja tawarannya saya terima tanpa banyak bertanya seputar pekerjaan yang nantinya aku geluti dsana. Tanpa pengalaman bekerja di gaming online nanti, hanya 1 hal yang saya pikirkan, yaitu harus berpisah dengan istri dan kedua anakku yang masih kecil. Semua ini kulakukan demi mendongkrak masalah ekonomi ku yang sudah hampir 1 tahun hanya berharap bantuan dari kerabat dekat dan teman dekat.

Hari pertama saya dijelaskan oleh senior seputar tata cara bekerja di perusahaan tempat saya bekerja sambil dikenalkan kepada karyawan-karyawan yang lain. Setelah selesai perkenalan, saya diajak untuk berkenalan dengan karyawan di divisi Hrd. Kebanyakan staff Hrd ini lebih dominan ke staff perempuan yang mengurus kami selama kami bekerja di perusahaan. Jadi setiap karyawan akan dibuatkan kartu pengenal untuk akses ke ruangan kantor pada saat memasuki area perkantoran.

Seniorku saat itu juga mengarahkan aku untuk duduk sebentar di kantor Hrd, dan dia memanggil salah satu staff untuk memproseskan kartu pengenalku sehingga nanti dengan leluasanya aku bisa keluar masuk kantor. Mungkin hampir sekitar 10 menit saya menunggu dan tiba juga senior dan staff hrd yang dibawanya. Saya saling jabat tangan dengan staff hrd wanita yang dibawa seniorku sambil diriku memperkenalkan nama.

Nicole nama Hrd yang berjabat tangan denganku, tanpa senyum wajahnya kulihat mungkin karena sibuk dengan pekerjaan sehingga membuatnya berat untuk melempar senyum kepada staff baru. Dijelaskan olehnya secara jelas menggunakan bahasa inggris yang bisa kumengerti biarpun ada beberapa perkataan yang tidak kupahami. Kenapa menggunakan bahasa Inggris, karena perusahaan terletak dinegara salah satu petinju yang disebut Pacman oleh fansnya.

Sempat saya meminta no tlpn nya agar bisa dihubungi untuk menanyakan progres id pengenal saya apabila memakan waktu lama. Tapi tidak diberikannya nomor seluler pribadinya dan hanya disuruh menghubunginya melalui telepon seluler dari tim kami langsung bisa menghubungi ke bagian Hrd. Dengan rasa malu kukatakan 'yes' dan seniorku senyum melihat wajahku.

Besoknya pekerjaan telah menanti saya dengan didampingi senior saya untuk membimbingku dan menjelaskan seputar pekerjaan. Saya di tempatkan di divisi Customer Care yang setiap hari melayani komplain para pemain game online sambil memberikan solusi yang mereka hadapi saat bermain. Bagian ini lah menurutku adalah bagian yang tersibuk dari bagian lain, karena para pemain bisa berkali-kali melakukan komplain tanpa hentinya melalui sambungan telepon apabila member ingin dihubungi melalui via telepon.

Hampir seminggu kartu pengenal ku belum kunjung selesai dan tak kuingat karena sibuknya bekerja. Sampai di apartment yang disewakan perusahaan untuk karyawan indonesia, kudengar selulerku berbunyi dan dihubungi oleh nomor yang tidak kukenal dan hanya beberapa teman kantorku yang mengetahui nomor selulerku ini. Setelah kuangkat panggilan tak dikenal ini baru kusadari bahwasannya Nicole yang menghubungi ku untuk menginfokan kalau kartu pengenalku sudah bisa diambil di bagian Hrd.

Mungkin hampir 30 menit dia berbicara denganku melalui sambungan seluler, serasa aku mulai akrab dengan dirinya yang sebelumnya sempat aku menduga kalau dia itu wanita yang jutek atau judes yang tidak bisa akrab dengan orang lain. Dan ternyata dugaanku salah kali ini, orangnya sangat friendly mudah akrab untuk dugaan kali ini. Banyak percakapan yang kami bahas antara saya dan dia membicarakan tentang tempat wisata di negaranya sampai dia mengajakku untuk keluar berdua bersama sambil ngebir. Sekedar info gaesss... kalau wanita Filipina itu jago-jago ngebir ya, jadi jangan ditantang untuk urusan seperti itu.

Sebenarnya, saya juga ingin menghindar dari ajakannya itu dikarenakan untuk masalah alkohol saya paling tidak kuat dengan aromanya. Seperti ada rasa yang mengganjal dihati untuk menolak ajakannya, dengan berat kuterima ajakannya pertama ini. Dia juga tau jadwal kapan saya libur bekerja dan dia mengatur jadwal liburnya sama dengan saya agar bisa nongkrong di salah satu cafe yang dekat dengan tempat tinggalku. Nicole juga tinggal satu apartment dengan saya hanya berbeda beberapa lantai saja.

Habis ngantor sempat saya dihubungi Nicole untuk diingatkan bahwasannya saya akan ditunggu dibawah lobby apartment pukul 8 malam. Biasanya itu adalah jam rutinitas dimana saya menghubungi keluarga saya yang berada di indonesia untuk melepaskan rindu sambil mendengarkan celoteh kedua anak kecil ku yang masih lucu-lucunya. Kukabari juga kepada istriku bahwasannya ada teman kantorku yang ingin mengajak keluar jalan-jalan, dan istriku juga memberikan ijin dengan alasan agar saya bisa bergaul di negara orang.

Waktu telah tiba saatnya saya menuju ke lobby apartment dimana tempat bertemu yang Nicole katakan sebelumnya. Tidak lama Nicole muncul dengan gaun yang panjangnya gaunnya sampai paha saja. Di lobby kami berdua menunggu taksi online untuk menjemput kami berdua dan sempat saya bertanya bahwasannya tujuan yang akan kami datangi itu dimana lokasinya. Nicole rupanya membawaku menghadiri pesta ulang tahun temannya disalah satu cafe yang letaknya tidak jauh dari tmpt kami tinggal. Cukup ramai lokasinya sambil saya dikenalkan oleh Nicole kepada beberapa teman wanitanya. Acara pun berlangsung dan jam pun sudah hampir mengarahkan jarumnya ke angka satu yang dimana kulihat Nicole sudah mabuk berat dan bolak balik ke toilet mungkin muntah atau apalah. Sedangkan aku hanya bisa duduk minum dengan beberapa teman Nicole sambil mendengarkan lagu yang diputar kencang.

Kulihat Nicole mulai sadar sambil melambaikan tangan kepada temannya pertanda saatnya pulang dan mengajak ku untuk pulang juga. Saat turun dari taksi bersama Nicole, dia mengajakku ke apartmentnya untuk berbincang. Kini saya sudah duduk di sofa ruang tamu kamar Nicole dan dia kulihat langsung menuju kamar tidurnya. Hampir 15 menit kutunggu dia tanpa ada kabar, apakah dia ketiduran dan lupa kalau ada saya sebagai tamunya. Cekrekk pintu kamarnya terbuka dan Nicole keluar dengan hanya kaos singlet tanpa mengenakan dalaman karena sempat kuperhatikan tonjolan puting dadanya dengan celana ketat bermotif bunga-bunga yang hampir memperlihatkan bokong.

Nicole memiliki wajah campuran antara buleg dan pinoy (sebutan untuk orang filipina) dan warna kulitnya sedikit kecoklatan dan hampir mirip dengan artis Hollywodd wanita Scarlett Johansson yang ikut berperan di film avenger. Sempat terucap sorry dari mulut Nicole, karena sebelumnya dia tidak memberitahu akan mengajak saya ke pesta ulang tahun temannya dan takut saya akan menolak ajakannya. Semakin dekat perbincangan kami sampai Nicole spontan mencium pipiku, sempat deg-degan jantungku sambil melongo diam tanpa sadar sampai Nicole menupuk pundakku baru tersadar.

Langsung saja saya mencium bibirnya dengan ganas yang terpendam karena jauh dari istri dan Nicole memindahkan tanganku ke buah dadanya. Perlahan tangan Nicole sudah nyungsep kedalam celanaku dengan mengelus siotong agar bangun dari pertapaan selama seminggu. Tangan ku juga ingin menjamah hutan belantaranya Nicole yang ditutup oleh celananya, cusss...langsung masuk kelokasi hutan sambil memainkan biji kacang memek Nicole yang sangat kering.

Stop dulu ya agan-agan pembaca, karena kami berdua bergegas membuka baju lohhh. Oke lanjut nih ceritanya, Kini berdua telah bugil seksi kulihat body Nicole bukan main seperti gitar spanyol lekukan badannya, dan aku sekarang duduk di sofa sambil melebarkan selangkanganku sambil nicole duduk di atas lantai sembari mengisap siotong. akhirnya otong merasakan sedotan blasteran yang membuat perasaan ku geli-geli terangsang. Kulihat sepongan Nicole seperti memiliki irama kadang perlahan tapi pasti dan kadang kencang bagai putaran roda motor yang sedang balapan. Sungguh-sungguh kali ini nikmat yang berbeda dan pengalaman yang berbeda juga kudapati tanpa kupikirkan lagi keluargaku. Kepalaku hanya kusandarkan ke sofa sambil merem melek, karena sepongan Nicole terasa sampai keotak ku, biji nangkaku tak luput dari sedotannya, kadang dijilat terkadang juga diemutnya seperti permen. Bayangkan agan-agan kalau diposisi saya ini sambil mengucapkan 'Maknyus.'

Mata Nicole seperti memelas melihatku pertanda memeknya ingin di coblos dik otong. Kurebahkan Nicole ke sofa sambil kurenggangkan selangkangannya sebagai tanda pangeran otong ingin memasuki istana, tapi saat mencoba masuk, memek Nicole masih kering jadi agak ribet untuk masuk kedalam. Ok...siotong batal masuk karena istana dilanda kekeringan yang sungguh hebat. Mulai permainan jariku meluncur seperti geteran alat seks jariku bekerja memuaskan memek Nicole. Kuberi pelumas bermerek liur perkasa ke jari telunjukku, kumasukkan perlahan jariku kelubang memeknya sambil mencari area G-spot. Masuk lurus, keluar bengkok adalah gerakan yang dilakukan jariku berulang-ulang kulakukan sampai kekeringan yang melanda kini berubah menjadi kebecekan istana, dan siotong tambah seneng saat aku merasakan sekujur jariku sudah basah dan siotong masuk dengan nikmatnya. Lubang kemaluan Nicole masih ketat kurasakan saat jariku bermain didalam, apalagi sekarang siotong yang masuk seperti merasakan berada diruangan yang kecil dan tubuh kita tidak muat didalam tapi kita memaksakan agar muat. Itulah yang otongku rasakan, Pelan-pelan arahkan otongku keluar masuk sambil memandang wajah Nicole dan tangan bermain meremas dadanya. Nikmati sungguh nikmat hidup ini. Sampai suara mistis keluar dari mulut Nicole yang semakin membuat diriku bergairah, terus menerus semakin kencang kini otong ku keluar masuk dan Nicole menambah desahannya seperti suara cewek pemain film bokep yang semakin digenjot maka semakin kencang suaranya.

Tak tahan lagi maniku sudah berbaris diujung siotong ingin berbondong-bondong keluar untuk membuahi sel telor Nicole. Tapi tidak kutuangkan cairan tersebut melainkan kucabut otongku sambil kini siotong berada di depan mulut Nicole. Nicole pun tau keinginanku ini yang pasti sudah akan kutembakkan isi pistol air ku ini kedalam mulutnya dan dor...dor...dor..dor masuk juga ke dalam mulut Nicole beserta batang otongku. Belum ditelannya cairan maniku tapi masih dimainkan dengan siotong yang berada didalam, saat otong keluar kulihat batang otong sudah basah karena air maniku ditinggalkan nicole dibatang otong seperti es krim. Setelah dilihat Nicole perlahan-lahan dijilatinnya maniku hingga otong pun mengkilap tanpa ada sisa sedikitpun.

Nicole kulihat sunggu bahagia seperti telah lama tubuhnya tidak dijamah oleh seorang pria, pernah denganr kabar kalau Nicole seorang cewek pemilih dan tidak mudah cowok untuk mendekatinya. Lemas terbaring badan Nicole sambil kuelus-elus bokongnya yang mengkal dan padat serasa pengen aku gesekkan kepalaku ke bokong seksinya.

Setiap lepas kerja, kami jadi sering bertemu dan benih cintapun tumbuh diantara kami berdua. Nicole juga tahu kalau aku sudah berumah tangga dan dia menerimaku apa adanya. Pernah juga dia berkata kalau ingin memiliki seorang anak dariku biarpun nanti aku tidak bekerja lagi di filipina dia berjanji ingin membesarkan anak dari hasil cinta kami berdua. Dan kini kami sudah tinggal berdua dengan menyewa apartment sendiri tanpa menggunakan fasilitas dari perusahaan.

Untuk keluargaku di Indonesia masih tetap kunafkahi sampai detik ini tanpa sepngetahuan hubungan gelapku dengan Wanita pinoyku. Untuk komunikasi dengan keluarga juga tetap kulakukan malahan lebih sering dan lama saat ngobrol dengan istri dan anak-anak ku.

Mungkin sampai dsini untuk kisah hidupku menjadi perantauan di negera orang dan juga apabila ada yang salah dengan gaya bahasa saya mohon bimbingan dari pembaca dengan meninggalkan komen di dalam kolom komentar dan jangan lupa berbagi itu indah, silahkan dibagikan melalui FB atau medsos lainnya ya agan-agan.

Dan terima kasih admin Blog yang sudah membantu membagikan cerita saya.




Senin, 15 Juli 2019

Pengalaman Bercinta Tanpa Diduga Part 5

Selama hampir delapan bulan bekerja di perusahaan sebagai marketing, setiap tahun biasanya tim marketing akan di berikan tiket liburan ke luar negeri beserta uang saku untuk liburan beberapa hari. Nantinya akan di informasikan langsung beberapa lokasi liburan yang bisa di pilih untuk berlibur dan biasanya bos besar langsung memberikan beberapa lokasi kepada Mia selaku manager marketing untuk dipilih salah satunya.

Bagi yang tidak berkenan untuk pergi, maka perusahaan akan memberikan insentif berupa uang yang akan dibayar setelah akhir bulan dengan diberikan tiga hari cuti kerja, sedangkan yang mengikuti liburan ini akan diberikan satu minggu cuti liburan. Tempat tujuan dan hari keberangkatan sudah di umumkan oleh Mia kepada timnya termasuk aku saat rapat pembahasan di kantor. Banyak yang memilih untuk tidak ikut, karena Insentif yang diberikan lumayan besar. Sempat terlintas di pikiranku untuk memilih tidak mengikuti liburan tim marketing dan kupikirkan hanya ingin liburan dengan pacarku Yuni, karena kami belum pernah liburan ke luar negeri disebabkan sibuknya aktivitas masing-masing.

Semua staff marketing sudah memberikan kabar bahwasannya lebih memilih untuk mendapatkan insentif kepada Mia dan hanya aku sendiri yang belum memberikan kabar tersebut. Rapat pun berlalu dan semua nya balik ke meja masing-masing untuk lanjut bekerja. Karena ini hari sabtu untuk urusan pekerjaan akan berakhir jam dua belas siang dan lebih banyak tim marketing berada di kantor menunggu jam pulang kerja. Mia pun memanggil diriku untuk masuk ke ruangannya dan setelah aku berada di ruangan Mia kulihat wajahnya tampak berseri mungkin dia berharap aku mengikuti liburan ini. Mia mulai bertanya apakah aku akan ikut liburan ini dan dia sudah tahu kalau staff marketing lebih memilih insentif jadi tinggal aku sendiri yang masih ragu. Kukatakan pada Mia kalau nanti akan kuputuskan berangkatnya atau tidak pada hari senin nanti. Raut wajahnya mulai terlihat sedih dan sambil mengatakan "ok" dan akupun kembali ke meja kerjaku.

Hari senin telah tiba saatnya kukabari pergi atau tidak nya kepada Mia sang manager ku ini. Dipelataran parkir saat turun dari mobil, hanya beberapa langkah dari mobilku, kulihat Mia juga turun dari mobil nya yang hanya beberapa deretan dari mobil yang berbaris. Langsung dia memanggilku untuk menanyakan kabar yang aku janjikan dihari sabtu kemaren itu. Kukatakan "iya" bahwasannya aku akan pergi dengan dia untuk menikmati liburan yang diberikan dari perusahaan.

Sebelumnya aku sudah mengajak pacarku untuk pergi liburan dan rupanya Yuni tidak bisa mengambil cuti dari kantor nya dikarenakan ada seorang teman Yuni yang sedang mengambil cuti melahirkan selama dua bulan lamanya. Dan pacarku Yuni mengijinkan aku pergi bersama tim marketing ku, tetapi aku tidak mengatakan hanya pergi dengan Mia, karena yang lain lebih memilih insentif daripada liburan berupa uang saku.

Hari yang ditentukan Mia telah tiba dan semua telah disiapkan Mia dengan rapi, entah rencana apa yang akan di lakukan kali ini dikarenakan kami hanya pergi berdua saja. Lokasi yang menjadi tujuan liburan kami adalah Negeri Gajah Putih (Bangkok). Aku dan Mia bertemu di bandara dengan anggunnya Mia berjalan dari kejauhan untuk menghampiri diriku sambil menarik koper besar dan memegang tas tangan. Sedangkan aku hanya membawa tas ransel lebih memudahkan aku tanpa harus mengantri menunggu bagasi nantinya. Sesudah check in, koper dan ransel ku yang niat awalny akan kubawa naik ke kabin pesawat akhirny tidak diperbolehkan oleh Mia dengan alasannya takut aku bakalan capek karna boarding pesawat sekitar dua jam lagi kami harus menunggu.

Diajaknya aku untuk mencari makan terlebih dahulu dengan berjalan sambil dia menggandeng tanganku erat. Pikiranku mulai kacau bercampur malu sampai ketakukan pun muncul di benakku ini. Aku takut di lihat oleh kerabatku,teman ataupun kerabat Yuni, karna bandara saat itu sangat ramai orang untuk pergi berlibur dikarenakan liburan sekolah. Disalah satu tempat makan, aku dan dia memesan makanan sesuai selera, sampai disuruhnya aku untuk mencoba makanan yang dipesan olehnya dengan disuapi oleh Mia. Astagaaaaaa...baru kali ini aku disuapi wanita yang bukan pacarku dan seperti menganggap aku seorang raja yang harus dilayani. Untung saja suapan kasmaran Mia hanya beberapa kali saja, kalau tidak..., mau jadi apa aku ini ditonton khalayak ramai "seorang pria dewasa berbadan kekar bak ade rai disuapi seorang wanita anggun berparas bidadari?" bisa-bisa jadi Headline News nantinya.

Cussss... Pesawat akhirnya mendarat di Bangkok, kini kami sedang menunggu bagasi sambil Mia tetap menggandeng tanganku dari pesawat hingga turun pesawat "seperti cicak nempel di dinding." Mia kulihat seperti mencari sesuatu di dalam tas yang di pegangnya dan rupanya ia mencari kartu perdana untuk di sambungkan ke selulernya agar bisa menghubungi dan mengabarkan supir taksi bahwasannya kami telah tiba dan disuruhnya untuk menunggu di pintu keluar bandara dengan menggunakan bahasa inggris.

Setelah tiba sampai ke hotel berbintang  lima, sambil mengurus masalah admin untuk kami memasuki kamar hotel. Aku melihat di meja recepsionis terdapat peta lokasi tujuan wisata sambil kupegang dan Mia melihat aku memegang peta tersebut membuat ia mengatakan " jangan takut ya beb, kamu gak akan nyasar kok selama bersama aku," dengan senyum malu kupandang wajahnya yang menjulurkan sedikit ujung lidahnya seperti mengejek diriku. Kunci berupa kartu sudah diberikannya kepadaku sambil aku menarik koper Mia yang lumayan cukup berat ntah barang apa yang diangkutnya sehingga membuat urat otot lenganku keluar.

Pintu hotel kubuka dan kupersilahkan Mia untuk masuk kedalam sambil aku menutup dan meletakkan koper berbarengan dengan ransel yang kubawa. Setelah Mia melihat aku meletakkan barang-barang bawaan kami dan aku sudah melepaskan sepatuku, tanpa beristirahat sejenak Mia langsung menyergap diriku hingga kedua kakinya berada naik mengait pinggangku sambil mulutnya mengulum bibirku yang dengan napsunya berapi-api. Katanya dia sudah tidak tahan ingin berhubungan badan dengan diriku sejak dibandara tadi dengan pakaian kaos yang menonjolkan otot-ototku. Kuluman demi kuluman dilontarkannya dan kini posisi aku berdiri dengan bersandar ditembok kamar yang bibirku kini menerima kecupan bibirnya seperti seekor bebek mencuap-cuap mengunyah makanannya.

Kini Mia sudah mulai kepanasan dan sigap membuka baju juga celananya bermotif seperti digigit tikus (celana Hot pants) yang memperlihatkan paha nan mulusnya yang baru kusadari saat ia membuka celanaya kulihat langsung vaginanya tanpa memakai celana dalam. Sempat kutanya kepada Mia apakah ia dari perjalanan menuju bandara hingga ke hotel saat ini tanpa mengenakan celana dalam? katanya "tidak celana dalam kulepas saat berada diatas pesawat sebelum pesawat mendarat." Terngiang dipikiranku bahawasannya dia sempat lama berada di toilet pesawat rupanya itu yang dilakukannya dengan melepaskan celana dalamnya agar sesampainya dihotel, ia bisa langsung menyergapku.

Kini kami sudah telanjang dan wajah Mia sudah berada di depan penisku yang langsung dimasukannya kedalam mulutnya sambil kedua tangan memegang pahaku sebagai tumpuan. Sepongan yang dilakukan Mia cukup lama mungkin dirasakan Mia masih belum cukup keras seperti biasanya. Aku hanya bisa memegang kepala Mia sambil mendorongkan kepalanya untuk melumat penisku hingga ke tenggorokannya. Terkadang lidahnya bermain dengan ujung penisku yang mekar dan terkadang juga dia menyedot kedua bijiku. Sungguh nikmat yang kurasakan seperti bercinta dengan bidadari yang haus akan napsu seks berlebihan.

Dengan perlahan-lahan badan Mia kuangkat dengan posisi badannya bersenderan di tembok dan kedua pahanya berada diatas pundakku sambil kurasakan aroma vagina Mia yang sangat wangi bagiku tanpa henti lidahku secara spontan menjilati bibir vagina Mia. Erangan Mia semakin kuat kudengar dan semakin lincah juga lidahku bermain di area vaginanya. Mia sudah tidak tahan sepertinya ingin langsung di sodok oleh batang penisku yang sudah mengeras sampai urat penisku berlomba-lomba menampakkan jati dirinya. Kuturunkan Mia dengan kedua kakinya melingkari pinggangku dan kini penisku sudah kumasukkan kedalam vagina Mia yang sudah basah akan jilatan maut dari lidahku. Terus menerus sodokan dari batangku sambil kedua mulut kami saling bercumbu tanpa henti dengan saling menarinya lidah kami saat diadu di dalam mulut Mia. Cengkeraman jari Mia kurasakan di belakang pundakku yang semakin kuat di barengin desahan yang kini semakin kencang di area telingaku, semakin membuat diriku bergairah sampai kami berdua mencapai puncak orgasme bersama dan tuangan mani ku semprotkan kembali kedalam liang vagina Mia sambil aku bergerak menuju ranjang dengan posisi Mia masih kugendong dan kurebahkan badanku ke atas ranjang hotel dengan Mia menindih diatas badanku tanpa kukeluarkan penisku yang masih mengeras.

Kurasakan dentuman jantung Mia yang keras dengan desahan manja dari mulutnya seperti irama lagu romantis yang lembut. Terlintas dipikiranku saat itu bahwasannya aku tidak mau kehilangan wanita cantik seperti Mia, apabila diperbolehkan setiap pria bisa memiliki istri lebih dari satu, maka sudah pasti Mia akan aku jadikan istri juga. Kulihat Mia kini sudah terlelap tidur dan kupindahkan dia untuk berbaring di ranjang sambil kuperhatikan cairan yang kutuangkan di lubang vaginanya perlahan mengalir keluar seperti es krim yang meleleh.

Kini aku hanya mengenakan celana saja sambil melihat kamar hotel tempat menginap kami selama beberapa hari. Terdapat pintu yang bisa terhubung ke kamar sebelah atau biasanya disebut connecting door. Sempat aku coba membuka dan benar saja kalau penghuni sebelah tidak mengunci pintu kamarnya dan kulihat beberapa pakaian wanita terletak di atas kasur terutama pakaian dalamnya dan kututup kembali pintu terhubung tersebut dengan kukunci dari kamarku. Hotel yang kami sewa ini dekat dengan salah satu mall yang bernama Siam Paragon, mungkin para pembaca yang pernah berkunjung ke Bangkok pasti tahu hotel tersebut. Aku berjalan menuju balkon kamar kami dan kulihat pemandangan cukup bagus, dimana terdapat kolam renang dan ada juganya taman yang menghiasi area kolam renang, tetapi tidak seindah lekukan bodynya sang managerku Mia.

Udara yang berhembus cukup panas dinegara Thailand sambil kunikmati dengan sebotol air dingin yang kuambil dari dalam kulkas dengan memandangi pemandangan di area kolam renang. Cukup lama aku berdiri dibalkon dan tiba-tiba Mia memeluk ku dari belakang dengan mengenakan jubah handuk yang disediakan pihak hotel untuk kami berdua. Mia meminta diriku untuk menemaninya berenang, kuiyakan kemauan Mia dan dia menyuruhku menunggu sambil dia membuka koper miliknya untuk mengambil pakaian renangnya (bikini) yang kuingat saat itu warnanya merah.

Apapun yang dikenakan Mia selalu terlihat seksi dan menonjolkan sisi feminimnya seolah-olah mata semua pria akan terbius memandangi tubuh Mia. Sesampainya di kolam renang, hanya Mia yang berenang sedangkan aku duduk disamping seorang wanita berparas cantik yang tidak kukenal dengan memakai kacamata hitam. Sempat wanita itu menoleh ke arahku dengan melemparkan senyuman dan kubalas dengan senyuman.


Bersambung...







Sabtu, 13 Juli 2019

Pengalaman Bercinta Tanpa Diduga Part 4

Kali ini pembahasan yang akan aku sajikan adalah seputar pekerjaan yang telah kudapati dari tawaran teman, yang dimana perusahaan tempat ia bekerja memerlukan karyawan bagian marketing, maka aku coba untuk melamar pekerjaan tersebut setelah interview dan diterima berkerja oleh manager marketing di perusahaan tersebut. Manager marketingnya seorang wanita yang cukup menarik mataku yang terus memandang wajahnya yang cantik dengan postur tubuh bak model pakaian dalam wanita.

Setelah bekerja diperusahaan tersebut, aku sering menemani managerku untuk bertemu dengan kolega bisnis kami, diperkenalkan setiap kolega-kolega bisnis itu kepada ku. Sampai suatu saat setelah kami baru bertemu dengan koleganya yang berasal dari negara tetangga di salah satu hotel ternama, aku dan managerku sebut saja namanya Mia (nama samaran) menuju lobby hotel dan disuruhnya diriku untuk menunggu di lobby sedangkan dia berjalan menuju meja recepsionis. Awalnya perasaan ini hanya biasa-biasa saja sampai ia memanggil diriku dan aku berjalan menghampirinya sambil kulihat ia memegang sebuah kunci berbentuk kartu yang biasanya dipakai untuk membuka pintu kamar hotel. Dengan nada pura-pura bego kutanyakan saat kami berdua di dalam lift "Bu, kenapa kita balik lagi ke dalam hotel,? apakah ada yang ketinggalan?" dengan senyuman kecil dia menjawabku dan semakin membuat jantungku berdetak dengan cepat seperti lagu rock n roll.

oke baiklah, kita sudah berada didepan pintu kamar hotel dan Mia membuka pintu dengan kartu yang di pegangnya sambil sebelah tangannya memegang tas bercorak kecoklatan. Aku dipersilahkan masuk dengan pandangan rada sedikit bengong dan timbul berbagai pertanyaan dalam pikiranku tanpa kusadari. Rupanya dia memesan kamar ini untuk kolega lain yang nantinya akan datang ke Jakarta dan Mia memesan terlebih dahulu agar mempermudah kolega kami nantinya tanpa harus melakukan check in kembali. Mia mengajak ku beristirahat sebentar sambil membahas pekerjaan kami dengan posisi saya duduk di sofa dan Mia duduk di atas ranjang sambil posisi kedua kakinya disilangkan. Masih terngiang di pikiranku busana yang dipakainya saat itu berwarna putih kemeja slim fit untuk wanita kantoran dengan 2 kancing bagian atas tidak dikaitkan dan dipadukan dengan celana panjang keabua-abuan ketat yang menonjolkan bagian bokongnya yang padat.

Obrolan pun mulai ke sedikit nyentrik yang dimulai dari Mia dengan bertanya padaku apakah aku sudah menikah karena dia melihat cincin yang kupakai saat itu, dengan jawaban belum yang kuberikan padanya. Secara spontan dia berkata "masih bisa donk" dengan lirik yang sedikit manja. Aku tau sekarang pembicaraan kami sudah menuju ke dunia persilatan badan yang mungkin terjadi atau tidaknya. Karena Mia adalah atasanku dan biasanya ia tidak banyak berbicara dengan karayawan yang lain dan lebih sering saat dikantor Mia biasanya ngobrol tentang seputar pekerjaan kantor saja.

Kini posisi duduk ku telah berpindah disebelah Mia yang diperintahkan untuk duduk bersebelahan sambil ngobrol hal kedewasaan. Tanpa bertanya padaku langsung di sandarkan kepalanya diatas pundakku saat itu. Aroma yang wangi kucium dari rambutnya saat bersandar dipundakku sehingga membangkitkan gairahku, ohh iya.. saat itu rambut Mia diwarnai agak kuning keemasan trend warna rambut masa itu. Sambil mengelus pahaku, perasaanku ini mulai berpikir apakah ini benar terjadi bahwasannya aku ini digoda oleh atasanku seperti di film-film yang sering kutonton?.

Whatever lah ya,,, gak mau mikir lagi tanpa babibu langsung kudekap sambil kuarahkan posisinya sudah berada di atas pangkuanku dengan kami saling membalas lumatan bibir. Lidahnya sangat mahir bermain dengan lidahku sampai kewalahan yang kuterima saat lidahnya berputar didalam mulut ku, kancing bajunya sudah kubuka satu-persatu dengan cepat sambil dia menggesekkan bokong ke penisku yang masih berbalut celana panjang dan bisa kurasakan kalau saat itu penisku mulai mengeras. Kini Mia sudah bertelanjang dada dan pemandangan yang kulihat sungguh luar biasa, dengan badan yang langsing dan dada yang bulat keras seperti mangkok bakso dengan puting yang masih berwarna pink muda. Kini mulutku sudah bermain dengan dadanya sambil kuhisap puting yang sudah mengeras dan kumainkan dengan lidah. Tak mau kalah, Mia perlahan-lahan menaikan arah kecupannya ke arah telingaku dengan menjilati daun telingaku dan lidah yang mencoba masuk ke lubang telingaku. Kedua tanganku masih sibuk sampai kuarahkan tanganku ke kancing celananya dan membuka sleting celana Mia yang kini hanya dilucutin saja dengan kubanting tubuhnya ke atas ranjang empuk milik kami berdua dan kubuka celana panjang Mia. Kini hanya terbalut celana dalam model G-string yang tidak pernah dipakai Yuni maupun Trisna. Tak lupa akupun melepas semua pakaianku dan posisi yang kuambil adalah menindih badan Mia dengan posisi kepala berada di lehernya tanpa menunggu lama kecupan dan jilatan kumainkan di area leher Mia sambil tangan dan jariku mulai mengontrol vagina Mia dimana bulu jembut Mia dia cukur berbentuk segitiga dan jariku mulai kumasukkan ke dalam lubangnya. Sontak Mia terkejut keasikan saat jariku menyentuh area G-spot miliknya sambil dia meliuk-liuk kan badannya nya seperti ular kepanasan. Gesekkan demi gesekkan jariku berulang-ulang masuk keluar di liang vagina nya sampai kurasakan cairan vaginanya sudah membasahi bibir vaginanya saatnya posisi kepala ku harus berada di selangkangannya kali ini. Dan mulailah dari awal jilatan di area pahanya sampai jilatan di selangkangannya kulakukan sampai lubang vagina ku masukan lidahku. Bertubi-tubi serangan yang kulakukan sampai kulihat Mia bergetar hingga ia mengangkat badannya karena jilatan kulakukan di area klitoris Mia. Hingga Mia kini mendorong kepala ku untuk tidak jauh dari area tersebut terus kumainkan hingga ia mendesah dan berkata " jangan berhenti " dengan suara lembutnya.

Mia pun mengangkat selangkangan nya dengan bertumpu kedua kakinya dan posisi kepalaku sedikit terangkat , tanpa kuhentikan dan kutambahkan kecepatan bermainku hingga getaran tubuh Mia kembali lagi sebagai pertanda ia akan sampai kepuncak. Benar perkiraan ku, Mia kini menyamburkan cairan hingga sempat mengenai wajahku dengan diiringi kejangan badannya yang hebat sampai cairan kewanitaannya berhenti. Baru kali itu , aku melihat cairan wanita yang menyembur keluar seperti air pancuran yang terletak di Bundaran HI.

Penisku sudah memberikan respon ke otak ku, tapi aku tidak mau permainan ini usai maka aku biarkan Mia beristirahat terlebih dahulu sambil kuarahkan penisku ke arah mulutnya. Ia pun tau kemauan ku dan mulai mengulum penisku dengan speed yang lambat, karna kutahu Mia mulai lemas dengan permainan yang kuberikan. sedotan dan kuluman yang kurasakan sangat nikmat sampai Mia mengelus-elus area selangkangan ku dan terkadang mencoba lidahnya untuk masuk di daerah analku.

Kulihat Mia sepertinya menambahkan sedikit demi sedikit kecepatan kulumannya yang kali ini disedot sampai masuk ke tenggorokannya berulang kali. Kini saatnya penisku masuk ke vagina Mia, dengan gaya Missionary dan kuganjalkan bantal di pinggang Mia agar ia kembali bisa mencapai klimaks kembali. Dorongan demi dorongan perlahan kulakukan sambil kedua tanganku meremas kencang dadanya yang keras. Terus menerus gesekkan diarea vagina Mia, terlihat kalau Mia sudah menikmati kembali olahraga yang kami lakukan ini dengan mata tertutup dan gigitan manja dibibir Mia yang ia lakukan sendiri sambil memegang tanganku yang pada saat itu meremas dadanya. Ia terus memegang tanganku dan digenggam dengan kuat sebagai isyarat kalau remasan dada yang kulakukan harus semakin kuat dan bertambah kecepatannya sampai kurasakan kembali cairan hangat yang membasahi batang penisku yang tetap bermain di vagina Mia, tanpa berhenti kutahu Mia kembali orgasme kedua kalinya sedangkan aku masih menunggu waktu penyemprotan ini berlangsung maka kecepatan terus ditingkatkan dan sambil kubisikkan kepada Mia "bolehkah aku menyemprot kedalam cairan mani ku ini?" dan dibalas dengan anggukkan kepala Mia saja.

Akhirnya puncak penyemprotan pun tiba dan kulakukan sesuai yang kumau dengan membanjiri lubang vagina Mia. Kubiarkan penisku tetap menancap divagina Mia karena kehangatan didalam vagina nya masih terus kurasakan dan sambil tubuhku menindih tubuh lemas Mia dengan nafasnya yang tersengah-sengah. Setelah beberapa menit, Penisku mulai kukeluarkan dengan perlahan setelah itu kami berdua terbujur diatas ranjang hotel.

Sekitar sejam kami beristirahat, aku dibagunkan Mia sambil jarinya menyentuh lembut bibirku sampai turun ke dadaku yang berbidang dan kulihat posisi Mia berada disampingku dengan kepalanya bertumbuh di tangan kirinya sambil berbaring menyamping, tetap kurasakan aroma yang wangi dari sekujur tubuhnya dan rambutnya. Tersadar diriku akan semprotan mani yang kulakukan padanya sampai timbul satu pertanyaan padanya "apakah kamu mengalami masa subur?" Mia menjawab "Justru aku tidak dalam masa subur sehingga mau ngelakuin hubungan seks ini."

Jam usai kerjapun sudah mendekati, aku dan Mia bersiap-siap untuk kembali ke kantor, karena Mia masih memiliki pekerjaan yang harus diselesaikan. Berdua kami mandi bersama dan aku masih memandang kagum akan tubuh Mia yang hampir mendekati sempurna, sungguh mulus dan lembut kulit Mia saat kusentuh. Saat ia membersihkan penisku, rasanya ingin kumulai kembali permainan seru dengan nya, karena waktu sudah berkata tidak, maka ku urung kan niatku ini. Karna Mia kulihat bergegas sudah mengeringkan badannya setelah membersihkan penisku dan bersiap-siap untuk kembali ke kantor.

Kami mulai menuju turun ke lobby hotel dan kudampingi Mia menuju ke receptionist untuk mengembalikan kunci sambil Mia menitip pesan untuk membereskan ranjang yang berantakan serta mengganti handuk yang kami pakai dan menitipkan kunci untuk kolega kami nantinya yang akan menginap selama beberapa hari.

Sambil menunggu jemputan dari mobil kantor, aku dan Mia sempat berbincang-bincang kembali seputar pekerjaan. Dan Mia sempat berkata agar kejadian ini tidak tersebar di kalangan kantor dan harus dirahasiakan demi kelancaran perkerjaan kami. Setelah sampai di area parkiran kantor, Mia menyuruhku untuk pulang terlebih dahulu dan untuk laporan pekerjaan nanti akan diurus oleh dirinya.

Dengan langkah bahagia menuju mobil ku yang terparkir rapi, tiba-tiba dari kejauhan terlihat teman ku yang sebelumnya menawarkan pekerjaan kepada saya, karena ia juga akan menuju ke mobil nya yang terparkir persis di samping mobil saya. Sambil ngobrol-ngobrol tentang gimana kerjaan saya apakah cocok atau tidak. Dan juga dijelaskan bahwasannya sebelum saya ditawarkan pekerjaan ini, sudah banyak pelamar yang ditolak oleh Mia biarpun memiliki pengalaman dibagian marketing. Ohh iy...temanku ini bekerja di perusahaan yang sama dengan ku dan ia berada di bagian mengurus keuangan perusahaan, jadi keluar masuknya uang perusahaan harus melalui pengecekan oleh divisinya terlebih dahulu.

Mobilku mulai berjalan meninggalkan area perkantoran dan kuarahkan untuk menuju ke kantor tempat Yuni bekerja, Yuni minta dijemput karena mobilnya yang biasa dikendarainnya mengalami kerusakan dan saat ini berada di bengkel karena ditabrak oleh tetangga yang baru saja belajar menyetir mobil di area perumahannya. Tiba dirumah Yuni, sayapun balik menuju kerumah untuk beristirahat karna macetnya jalan ibukota biasanya perjalanan sampai kerumah memakan waktu sekitar hampir dua jam.



Jumat, 12 Juli 2019

Pengalaman Bercinta Tanpa Diduga Part 3

Selama Yuni menginap di rumah, kegiatan yang kami lakukan hanya berhubungan badan saja sampai liburan seks kami sudah usai dan akhirnya Yuni aku antar pulang kembali ke rumahnya. Aku sempat mampir sebentar untuk ngobrol dengan orang tua Yuni, dan banyak pertanyaan yang timbul dari orang tuanya seputar kegiatan acara kampus (alasan yang kugunakan kepada orang tua Yuni agar diperbolehkan menginap), dengan santai kujawab semuanya berjalan dengan lancar. Akupun berpamitan pulang karena ingin beristirahat dirumah dan juga orang tua ku pasti sudah sampai di rumah karena esok adalah hari senin dan semua aktivitas akan mulai berjalan normal kembali.

Perkuliahan ku sudah memasuki semester terakhir sudah saatnya menuju kelulusan, sebenarnya banyak wanita cantik di kampus ku, hanya diriku tidak mau menggauli wanita yang berada di lingkungan kampus ku. Karena fokus untuk mencapai sarjana itu yang kuharapkan kedepannya, untuk urusan seks itu hanya selingan di saat saling membutuhkan. Akhirnya masa perkuliahanku telah usai dengan acara kelulusan yang dihadiri banyak orang tua dari setiap mahasiswa terutama orang tua ku juga hadir beserta Yuni pacarku tersayang.

Acara kelulusan telah usai para hadirin membubarkan dirinya masing-masing termasuk orang tuaku pulang terlebih dahulu, sedangkan aku dan Yuni masih bercanda gurau dengan beberapa temanku yang masih belum bubar. Lambat laun suasana mulai sepi dan aku berjalan bersama Yuni menuju area parkiran motor dan bersiap pulang dengan Yuni kuantar pulang duluan.

Setibanya dirumah, ayahku berencana untuk merayakan kelulusan ku dengan mengajak Yuni beserta orang tuanya, karena ada hal yang ingin di katakan. Rasa penasaran pun muncul di benakku ntah perkataan apa yang ingin disampaikan oleh orang tua ku. oke baiklah, akhirnya semua tiba di restoran yang sudah dipesan orant tua ku, sambil berkenalan masing-masing berkenalan satu sama lainnya sambil bercanda gurau dan makanan pun sudah dihidangkan di atas meja.

Setelah selesai makan, Mimik wajah orang tua ku tampak serius dan rasa deg-degan debaran jantung ku terdenger sampai telinga Yuni. Dan akhirnya perkataan yang ingin disampaikan terdengar oleh ku dan Yuni, bahwasannya kami harus bertunangan dan kedua org tua Yuni setuju dengan kami berdua Tersipu dan tersenyum bahagia sambil berpegangan tangan.

Tanggal sudah dipastikan kedua orang tua kami, setelah tunangan telah kami jalanin, selanjutnya sering kuajak Yuni untuk menginap di rumahku karena pernikahan kami hanya menunggu sampai tahun depan.



Bersambung...


Kamis, 11 Juli 2019

Pengalaman Bercinta Tanpa Diduga Part 2

Pergantian hari pun kulalui dengan aktivitas seperti biasa, sempat terpikir hubungan badan yang kulakukan dengan Trisna beberapa hari yang lalu. Kami masih sering melakukan obrolan melalui sambungan telepon dan terkadang kami membahas cerita kejadian yang berlalu itu. Terkadang Trisna memancing obrolan yang berbau dewasa untuk membangkitkan gairah birahi.

Hubungan antara aku dengan Yuni masih kami jalanin seperti sediakalanya dan kami masih tetap berhubungan badan layaknya suami istri yang sah walaupun status kami hanya pacaran saja. Dan kedua orang tua kami sudah mengetahui bahwa aku dan Yuni berpacaran sejak dari sekolahan, terkadang aku bertamu ke rumahnya dan berbincang kepada orang tua nya membahas seputar perkuliahan kami.

Kali ini, aku mengajak Yuni untuk menginap ke rumah dikarenakan kedua orang tuaku menghadiri acara pernikahan saudara di luar kota jadi selama beberapa hari hanya aku sendiri yang menempati rumah. Kuberanikan diriku untuk meminta ijin kepada orang tua Yuni dengan alasan adanya acara kampus yang diadakan setiap tahun di daerah pegunungan jadi setiap Mahasiswa di haruskan untuk mengikuti acara tersebut dan orang tua Yuni meyetujuinya.

Sebelum menginap dirumahku, Yuni kuajak untuk berbelanja keperluan konsumsi kami selama dia menginap karena aku sudah menyusun rencana agar kami tidak keluar rumah selama ia menginap di rumahku. Setelah sampai ke rumah Yuni bersiap-siap untuk memasak untuk makan malam kami nanti dan diriku hanya rebahan di sofa ruang tamu.

Setelah tugas yang Yuni lakukan selesai, kulihat dia meraih tasnya dan mengambil handuk untuk mandi, tanpa berpikir lagi langsung kupeluk dari belakang dan kukecup leher Yuni yang masih basah akan keringat. Kemudian kami bercumbu sangat hebat sampai kedalam kamar mandi, kami berdua bergegas membuka pakaian masing-masing dan mulailah keliaran tanganku meraba-raba bulu halus nan lebat yang menutupi vagina Yuni. Permainan pun berlanjut sekian lama agar kami merasakan kebebasan dalam bercinta sampai perlahan kecupan Yuni mulai turun keleher ku sambil di jilat dan di kecup manis.

Berangsur-angsur kecupan Yuni mendekati area keperkasaan dan akhirnya...Aghhhh...mendarat di dalam mulut Yuniku tersayang sambil dimainkannya sedotan keras di kepala penisku tanpa henti keluar masuk mulutnya. Kurasakan kalau skill bermain Yuni meningkat tanpa harus diarahkan, sekarang ia tahu area mana yang bisa merangsang seorang pejantan tangguh. Kali ini area perkasaku tidak dilewatkan Yuni dan kurasakan ia mulai menyedot dua buah biji pelirku sambil memainkan lidahnya sembari menjilati kedua biji pelirku. Tidak mau kalah dengan skill yang ditunjukkan Yuni, perlahan ku arahkan Yuni untuk membungkuk sambil kedua tangannya memegang closet dan kini posisiku saat ini menghadap ke belakang bokong Yuni. Kini permainan berganti kepada diriku yang mulai jongkok sembari menjilati area vaginanya dan ku kulum sambil melakukan sedotan kecil agar meningkatkan desahan Yuni yang mulai menikmatinya. Sampai bergetar bokong Yuni kurasakan pertanda ia terlalu menikmati jilatan dan sedotan yang kuberikan. Kian lama permainan yang kutunjukkan, kini saat nya penisku ingin kembali ke sangkar vaginanya yang sudah mulai membasah dengan perubahan posisiku yang duduk di closet dan Yuni berada di pangkuhan ku dan kami saling berhadapan dengan dada Yuni mengarah ke mukaku.

Yuni mulai bergoyang seperti goyangan penyanyi dangdut tanpa henti dengan terkadang kurasakan seperti ada sedotan dari vagina Yuni ke penisku. Kumulai menjilati dan mengulum buah dadanya yg mengeras dengan sedikit putaran lidah di putingnya. Kejangan badan Yuni kurasakan dengan kerasnya desahan Yuni yang siap mencapai puncak orgasme dan goyangan yang semakin kencang yang kurasakan bagai terjadinya badai di vagina basahnya. Dengan kuatnya remasan tangannya ke rambutku, akhirnya cairan hangat kurasakan sudah berada di ujung penisku yang siap memborbardir liang vagina Yuni dan akhirnya kami berdua mencapai puncak kenikmatan bersama.

Tatapan Yuni kulihat mulai lemas karena menikmati cairan ku yang maha dahsyat sambil dirinya merebahkan kepalanya ke pundakku. Kami berdua duduk di atas closet dan Yuni berada di pangkuhan paha ku dengan penisku menancap di vagina Yuni. Terkadang kusentakkan penisku untuk menggodanya dan Yuni hanya bisa tersenyum manis sambil mengecup leher ku. Kuangkat Yuni menuju bak mandi (bathtub) untuk berendam air hangat agar staminanya bisa kembali lagi, karena aku tidak mau menyia-nyiakan kesempatan ini. Kami berdua merendam tubuh di satu bak mandi yang sama dengan posisi Yuni memunggungi diriku sambil kupeluk dari belakang dengan satu tangan meremas dadanya dan satu lagi memainkan peran elusan liar di vagina.

Kulihat Yuni ingin merespon tapi apa daya, Wajah Yuni terlihat lemas dikarenakan memasak dan melayani napsu liarku ini. Aku membangunkan Yuni yang lemas untuk berpindah ke kamar sambil kukeringkan badannya dengan handuknya dan ku gendong tanpa kami berdua memakai pakaian.
Kurebahkan diatas ranjang.

Tiba-tiba telepon berdering dan aku beranjak ke ruang tamu untuk mengangkatnya. Dan rupanya yang menghubungi adalah Trisna yang ingin mengabari bahwasannya dia dan temannya mau pergi  ke salah satu cafe dekat dengan sekitar rumahku. Selepas nongkrong Trisna memutuskan untuk mampir ke rumah dengan diantar oleh teman tongkrongannya. Akhirnya timbul alasan kalau aku akan bergegas keluar kota selama satu pekan lamanya dengan keluargaku dan Trisna bisa menerima alasan yang kuberikan tanpa bertanya panjang lebar.

Kembali menuju kamarku dan kulihat Yuni masih tertidur lemas tanpa sehelai kain apapun sungguh mempesona penglihatan mata ini. Malam haripun mulai bertengger diatas langit diselimuti bintang-bintang berkedap kedip, Yuni bangun dari tidurnya sambil tersenyum manja dan menatap manis dengan rambut terurainya tanpa ia sadari kalau Trisna temannya menelepon kerumah.

Yuni beranjak memakai pakaiannya dan akupun juga, karena makan malam yang disiapkan Yuni siap kami santap berdua. Selepas makan dan berberes-beres, aku dan Yuni kembali kekamar sambil menonton tv dengan sedikit obrolan ringan.Rasa mengantuk mulai melanda jiwaku, sedangkan Yuni masih terbius dengan tontonan yang disiarkan siaran lokal. Kulepaskan ia dengan tidurku yang lelap nan indah, tapi sebelumnya aku tertidur Yuni sempat berbisik dengan nada halus sambil mengatakan "Selamat bobo sayangku mimpi indah ya...nanti aku bangunin lagi kok," dan diriku hanya bisa menggelengkan kepala dengan mata terpejam tanpa tahu maksud perkataan pacarku ini.

Samar-samar terdengar suara tv masih menyala namun apa daya mataku masih terpejam pertanda Yuniku masih menonton acara televisi. Selang beberapa waktu, tersentak diriku merasakan sesuatu yang hangat dipenisku, namun apadaya mataku masih terpejam dengan rasa hangat yang terasa dan terpaksa mata ini kucoba membuka kembali pandangan agar merespon ke otak dan yang kulihat Yuniku sedang mengulum dan menjilati ujung penisku sampai dia tersadar kalau aku terbangun. Tatapannya tertuju kepadaku dengan sedikit tatapan nakal seorang wanita yang tidak ingin berhenti untuk dicumbu.

Pasrah, adalaha kata yang tepat saat itu terhadap diriku yang hanya menikmati jilatan,sedotan,kocokan bahkan elusan disekitar paha. Tanpa segan permainan jilatan pacarku sungguh liar, kali ini permainan yang dilakukannya menuju ke jilatan anal yang dia berikan sambil mengocok penis yang siap bertempur kembali. Tapi Yuni seperti memberi isyarat kalau ini masih ingin dilakukan dengan kenakalan darinya. Sampai terlihat ia cukup sigap bermain dengan lidahnya dan tenaga yang kumiliki bak super saiya level 4 disalah satu film kartun yang tayang di televisi lokal mulai terkumpul kembali dan pertempuran pun dimulai kembali dengan kuarahkan posisi kepala pacarku berada diselangkangan dan posisi kepalaku juga sama. Pertarungan lidah versus vagina pun dimulai dan sebaliknya juga Yuni mulai menambah kecepatan sedotannya sampai membuat bagian kakiku mulai bergetar sendiri. Akupun tak mau kalah dengan pacarku, maka bibir vaginanya kusedot dan kumainkan dengan lidah sampai lubang vagina pacarku menjadi korban lidah bejatku ini.

Kelihatannya Yuni mulai menurunkan kecepatan sedotnya dan mulai mendesah kepuasaan yang kuberikan. Matanya tersayu-sayu dan tangannya meremas dadanya sendiri sampai sekujur badannya bergetar hebat pertanda ia sudah mencapai puncak orgasme seperti sebelumnya. Kini giliranku untuk memanjat dinding puncak kenikmatan dan perubahan posisi kulakukan dengan posisi d***y s**le. Ini posisi yang cocok untuk mengangkat Yuni bersamaku untuk menuju puncak orgasme kembali. Penisku perlahan mulai kumainkan terlebih dahulu di bibir vaginanya, tanpa dia sadari langsung kutancapkan masuk kedalam lubang vaginanya sampai Yuniku berteriak karena kaget. Ini sengaja kulakukan agar dia langsung bisa merasakan dengan pasti sorongan penisku. Kali ini sorongan yang kuberikan cukup kencang sampai menimbulkan suara benturan antara area sekitar penis dan bokong pacarku. Kulakukan terus sampai jeritan suara Yuni meminta lebih kencang lagi hingga kembali Yuni orgasme lagi, tanpa berhenti gempuran yang kulakukan terus-menerus sampai pertahanan terakhirku akhirnya menyembur kembali didalam vagina pacarku dan kali ini terasa lebih hangat. Terbujur kaku kami berdua diatas ranjang dan posisi Yuni telungkup sambil merebahkan kepalanya didadaku dengan napas kelelahan seperi atlit marathon yang berlari sejauh seratus kilometer jaraknya. Tertidur kami berdua dengan tubuh telanjang sambil berpelukan mesra sampai siang hari.

Pada saat bangun, terlihat olehku Yuni mulai mempersiapkan bahan makanan untuk dimasak dan kulihat dia hanya memakai kemeja lengan berwarna biru muda milikku dengan kancing yang hanya Yuni kancing bagian tengah saja tanpa memakai pakaian dalam wanita.


Bersambung...


Rabu, 10 Juli 2019

Pengalaman Bercinta Tanpa Diduga

Yuni adalah istri yang selalu membahagiakan suaminya. yah benar Yuni adalah istriku yang kukenal dari masa sekolah dahulu dan kami berawal dari teman biasa sampai jalinan cinta kami tersambung menjadi sepasang sejoli yang dimabuk asmara birahi cinta. Dulu pacarku bukan hanya Yuni seorang melainkan beberapa wanita aku kencani terutama sepupu Yuni saat itu pernah menjadi pacarku saat aku menjalin hubungan dengan Yuni.

Kami sering berdua dimasa itu, ahh katakanlah lagi dilanda badai cinta (lebih tepatnya badai nafsu birahi) dikarenakan cinta masa muda lebih memiliki tantangan tersendiri. Kebetulan juga orang tua kami dan saudara kami sibuk akan aktivitas masing-masing, sehingga kemerdekaan yang kami berdua rasakan sungguh bebas disaat siang hingga sore hari tanpa adanya orang tua di rumah masing-masing. Awalnya aku dan Yuni hanya berjalan berdua saat pulang sekolah dan suatu hari aku memberanikan diriku untuk memegang tangan pacarku ini sambil berjalan bergandengan tangan.

Setelah Yuni memberikan lampu hijau (diperbolehkan) untuk menciumnya tanpa ada dalih-dalih apapun, keberanian ku secara spontan timbul tanpa ada hambatan ketakutan lagi dan tanpa mikir panjang sepanjang jalan tak berujung maka langsung Yuni kucium sampai akhirnya ia meyerahkan keperawanannya. Ini terjadi saat aku mengajak Yuni untuk ke rumah pertama kali, dikarenakan rumah sedang tidak ada orang sehingga Yuni kuundang datang.

Itu adalah kejadian yang tidak bisa aku dan Yuni lupakan dan merupakan sesuatu yang kami kenang sampai sekarang ini. Ketagihan...! pasti, karena kejadian itu membuat kami semakin melakukan hal yang menyenangkan itu disaat sela-sela rumah aku atau rumah dia kosong. Di saat itu aku dapat melucuti pakaiannya satu persatu dengan memberikan ciuman tarian singa yang bergejolak sampai cairan kehangatan surgawi ku tidak bisa kutahan lagi ingin keluar pada saat gesekan pergesekan yang kulakuan di lubang nikmat pacarku ini, sampai akhirnya cairan itu keluar di atas perutnya kami merasakan kenikmatan yang sungguh indah sambil berbaling di atas kasur milikku.

Memang aku takut untuk berhubungan badan pada awalnya, setelah sering dengan Yuni, aku malah ketagihan. Karena hanya Yuni seorang yang pernah berhubungan badan dengan diriku ini. Setelah kami lulus sekolah dan aku mulai kuliah, Saat itu kami masih berpacaran dan aku memiliki kenalan baru yang bernama Trisna dari telepon. Trisna adalah teman sekolah Yuni saat masa seoklah dulu, Ia meminta tolong supaya aku mencari kabar tentang pacarnya yang satu kampus dengan diriku tetapi beda jurusan yang sudah lama tidak bertemu dengan Trisna. Awalnya kami hanya berbincang layaknya teman biasa, hingga lama kelamaan kami menjadi akrab dan berbicara bebas. Dengan samar-samar aku mendapatkan kabar seputar pacar trisna bahwasannya pacar yang ia cari telah memiliki pacar baru. Kabar ini aku sampaikan ke Trisna dengan sedikit canda dengan embel-embel hadiah yang harus ia berikan kepadaku.

Setelah seringnya kami berbincang dan ngobrol di telepon, akhirnya kami memutuskan untuk bertemu di suatu tempat dan kuajak untuk ke rumahku yang kebetulan kosong waktu itu. Kami mengobrol sekian lama dan sampai akhirnya aku kepikiran untuk menanyakan hadiah apa yang akan dia berikan kepadaku. Trisna bingung hadiah apa yang akan dia berikan dan bertanya apa yang kumau? Aku meminta cumbuan sebagai hadiah dengan nada bercanda tapi entah mengapa kami menjadi serius. Beberapa lama Trisna berpikir sampai dia setuju kalau hadiah yang dia berikan adalah cumbuan, tanpa berpikir panjang langsung ku luncurkan tarian singa di bibir yang merah merona dan tanganku mulai menggerayangi bagian sensitifnya.

Kuraba-raba dan kuremas-remas sampai puting dadanya mengeras, wajahnya mulai mengeluarkan perasaan kenikmatan sentuhanku sambil tangan nya mengelus-elus kejantananku ini sampai kugendong Trisna menuju kamarku agar permainan kami semaikin intim. Lidah dan bibir kami saling menyerang bak perang pada jaman dulu. Birahi kami pun terus bertambah, hingga aku mulai memasukan tongkat sakti ke dalam lubang kehangan Trisna yang masih rapat dengan desahan yang semakin beringas, maka semakin kenceng gesekan yang kulakukan sampai Trisna mulai mencapai puncak kenikmatan birahi. Sedangkan aku masih menggapai puncak yang dituju sambil meremas dada yang montok milik trisna dengan tetap bermain dengan puting dengan kombinasi remasan lembut. Tampaknya Gairahku tak tertahan lagi dan Trisna mulai ingin mencapai puncak kenikmatan kembali maka gesekan yang kulakukan semakin kencang bagai putaran tornado yang berliuk2 sampai akhirnya kami mencapai puncak kenikmatan bersama sambil Trisna memeluk ku dengan erat agar cairan kenikmatanku bisa di muntahkan dalam vaginanya dan ia ingin merasakan kehangatannya juga.

Lalu kami beristirahat sambil berbaring di atas ranjang dan kupandang Trisna masih merasakan kenikmatan sebelumnya dengan mata terpejam sambil menggigit manis bibirnya. Aku memutuskan untuk mengambil air ke dapur, setelah dari dapur kupandang Trisna tergeletak sambil memeras dadanya sendiri pertanda ia masih ingin memulai permainan putaran kedua ini. Dengan sigap aku ladenin permainan ini dan kuarahkan penisku ke wajahnya tanpa perintah ia langsung mengulum penisku yang mulai mengeras. Perlahan mulutnya menelan penisku hingga tertancap masuk ke mulutnya. Mulai kurasakan kuluman ini dengan mulutnya menelan penisku, lalu perlahan dikeluarkan sedikit dari mulut mungilnya secara bertahap. Kulihat matanya terpejam tanda ia mulai menikmati penisku yang di keluar masukan dalam mulutnya.

Penisku mulai mengeras total dan siap untuk menancap lubang vagina Trisna yang sudah basah karna semprotan cairan ku yang belum ia bersihkan. Tanpa aba-aba kepramukaan, Trisna mengarahkan penisku masuk secara perlahan dan desahan demi desahan ia lontarkan dari mulutnya. Tanganku mulai meremas dada Trisna sambil melintir puting dadanya yang mengeras dan terkadang kumainkan dengan gigitan manja di puting Trisna. Permainan ini semakin berlanjut sampai Trisna memintaku untuk mengenjot lebih kencang karena ia mulai merasa dekat dengan puncak kenikmatan dan diriku mulai menambah kecepatan yang ia inginkan sampai posisi tangan kananku sudah berada di mulutnya dengan jariku bermain dengan lidah yang meliuk-liuk di jariku sampai Trisna dan aku mencapai puncaknya di barengi desahan kuat Trisna yang merdu itu.

Setelah beristirahat sejenak, Trisna mulai berpakaian karena hari sudah sore dan ingin pamitan untuk pulang kerumahnya. Tapi sebelumnya ia mengatakan kalau ia ingin melakukannya lagi bersamaku karena waktu yang tidak pas untuk yang putaran ketiganya maka aku memutuskan untuk mengatarnya ke pangkalan bus terdekat dengan menggunakan motor.

Bersambung..